Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melebarkan sayap bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan Singapura, United Fiber System Limited. Nah, DSSA melakukan aksi ini dilakukan dengan cara tukar saham atau share swap anak usahanya dengan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Nilai transaksi tukar guling saham ini adalah SG$ 1,87 miliar. Dengan kurs disetujui di harga Rp 7.833, maka nilai transaksinya setara Rp 14,72 triliun.
Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan, Kamis (30/10), DSSA mengkusisi 1,97 miliar saham UFS atau setara 94% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Pengambilan perusahaan kehutanan dan industri bubur kertas tersebut bernilai SG$ 0,95 per saham.
Setelah mengambil 94% UFS, DSSA harus melakukan penempatan wajib atau compliance placement. Ini adalah peraturan yang berlaku di SGX-ST dalam jumlah minimum kepemilikan saham publik. DSSA akan melaksanakan penempatan wajib 226,5 juta saham dan mendapat kompensasi 180 juta. Sehingga, kepemilikan DSSA di UFS akan berkurang menjadi 85,95%.
Setelah aktif melakukan pengambilalihan UFS, DSSA akan melepas 3,94 miliar saham GEMS atau 66,99% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Adapun, saham GEMS diberi harga Rp 3.736.
Pada akhir 2013, aset UFS tercatat US$ 49,44 juta atau sekitar Rp 593,28 miliar. Sedangkan, aset GEMS Rp 4,02 triliun.
DSSA yakin, transaksi ini akan menjadikan perseroan sebagai pemain regional dan meningkatkan peluang perluasan pasar batubara. Kemudian, DSSA dapat memperluas akses ke sumber pendanaan yang lebih besar. Ini juga dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham DSSA dan GEMS. Selain itu, ada kemungkinan valuasi yang lebih baik bagi GEMS. Terakhir, ini dapat menciptakan sinergi antara lini bisnis perseroan.
Anak usaha Grup Sinar Mas ini akan menyelenggarakan Rapat Umun Pemegang Saham (RUPS) pada 1 Desember. Lalu laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilayangkan 3 Desember.
Analis Woori Korindo Securities Reza Priyambada menilai bahwa GEMS dihargai terlalu mahal. Pasalnya, harga saham GEMS hanya berkisar di Rp 1.800. Adapun, jumlah aset GEMS tak mencapai nilai transaksi tersebut. Namun menurut Reza, bisa saja UFS sudah melakukan revaluasi aset. Sehingga penilaian harganya pun berbeda.
Adapun mengenai lini bisnis berbeda, Reza bilang bahwa perlu dilihat niatan manajemen. Misalnya ingin diversifikasi bisnis atau sinergi dengan bisnis lainnya.
"Kalau UFS dan GEMS bisa menghasilkan, maka DSSA bisa dapat tambahan kinerja dari keduanya," tandas Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News