kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DSSA ingin menambah aset pembangkit listrik


Sabtu, 13 September 2014 / 05:44 WIB
DSSA ingin menambah aset pembangkit listrik
ILUSTRASI. 5 Cara Memilih Sunblock untuk Kulit Berminyak yang Perlu Anda Tahu


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) terus memperkuat bisnis pembangkit listrik (power plant). Kini, DSSA mengincar proyek-proyek baru. Anak usaha Grup Sinarmas ini secara resmi mengajukan diri mengikuti tender penggarapan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kendari 3, Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan oleh PT PLN.

PLTU tersebut dirancang memiliki kapasitas 2x50 megawatt (MW). "Kami sudah mengirimkan berkasnya, hasilnya kemungkinan diumumkan pada November," kata Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA kepada KONTAN, beberapa hari lalu.

PLTU itu diperkirakan bakal menelan investasi mencapai US$ 150 juta yang akan ditutupi dari ekuitas dan pinjaman. Hermawan menyatakan, DSSA berencana menggarap PLTU Kendari 3 sendirian, tanpa melibatkan mitra strategis dari luar. Jika memenangkan tender proyek PLN ini, manajemen DSSA akan membentuk anak usaha baru yang bakal menjalankan proyek tersebut.

DSSA, menurut Hermawan, juga menjajaki kemungkinan menggarap PLTU lain di wilayah Sumatra, berdekatan dengan proyek Sumatra Selatan (Sumsel) 5 yang tengah mereka kerjakan. Ini merupakan bagian dari strategi DSSA untuk mendongkrak kontribusi bisnis pembangkit listrik.

"Tapi, saya belum bisa bicara lebih detail lantaran sekarang kami fokus untuk mengikuti tender PLTU Kendari 3," jelas Hermawan.

Jika menang,  proyek Kendari 3 bakal menjadi PLTU kedua yang digarap DSSS. Saat ini, DSSA mengerjakan PLTU Sumsel 5 yang berkapasitas 2x150 MW.

DSSA mengklaim proses penggarapan PLTU itu sudah mencapai 50% dan diharapkan pembangkit itu beroperasi pada tahun depan, sesuai dengan jadwal yang ditentukan pihak PLN. DSSA menggarap proyek PLTU Sumsel 5 melalui anak usahanya, PT DSSP Power Sumsel.

Sebanyak 95% kepemilikan DSSP Power Sumsel berada di tangan DSSA dan 5% sisanya digenggam PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 400 juta. Untuk pengadaan mesin PLTU Sumsel 5, perusahaan menggandeng China National Electric Engineering Co Ltd.

Sedangkan untuk design, engineering and construction, manajemen DSSA menggandeng Harbin Power System Engineering & Research Institute Co Ltd.

Listrik yang dihasilkan dari PLTU Sumsel 5 akan disalurkan ke jaringan Sumatra untuk memenuhi permintaan listrik di wilayah tersebut.

Saat ini, DSSA juga masih menjajaki berbagai alternatif pasokan batubara yang dibutuhkan PLTU Sumsel 5. Pada transaksi Kamis (11/9), harga saham DSSA ditutup tidak bergerak dari level Rp 12.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×