Sumber: Bloomberg |
NEW YORK. Harga saham-saham AS reli lagi. Indeks Dow Jones pun berlari kencang menembus level penutupan di atas rekor 15.000 untuk pertama kalinya. Laju saham didorong oleh optimisme pasar atas stimulus bank sentral dan kinerja emiten yang lebih baik dari prediksi.
Sembilan dari sepuluh sektor penyusun S&P 500 menanjak. Alhasil, indeks acuan AS ini naik 0,5% ke 1.625,96. Sudah empat hari berturut-turut, S&P terus memecah rekor terbaiknya.
Indeks Dow terangkat 0,6% ke 15.026,20, juga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Saham American Express Co., Walt Disney Co., dan Home Depot Inc. menopang reli Dow. Jika dibandingkan dengan titik terbawah Dow di 2009, pasca Lehman Brothers kolaps, indeks ini sudah melambung 311%.
Namun hanya 5,8 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, 6,7% di bawah rata-rata transaksi tiga bulan terakhir.
"Ini adalah pasar yang dipacu oleh QE. Anda tidak melihat penjualan untuk melakukan alokasi kelas aset lain karena aset lainnya relatif tidak menarik dibandingkan saham," kata Steven Bulko, Chief Investment Officer Lombar Odier Investment Management di New York.
Federal Reserves sudah menyuntikkan lebih dari US$ 2,3 triliun ke sistem kuangan sejak 2008. Fed saat ini membeli US$ 85 miliar surat utang dari pasar setiap bulan dalam kebijakan yang dikenal dengan nama Quantitative Easing (QE) itu.
Bulan lalu, Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru, Haruhiko Kuroda, berkomitmen mengakhiri deflasi Jepang dengan mengambil langkah stimulus. Targetnya, Jepang akan mencapai inflasi 2% dalam dua tahun. Sementara, akhir pekan lalu European Central Bank memangkas bunga ke level terendahnya.
Kemarin saham global menanjak seiring dengan bank sentral Australia yang memotong bunga acuan ke rekor terendah 2,75%. Bank sentral Inggris juga kemungkinan tak akan mengubah program stimulusnya pekan ini. Berdasarkan survei Bloomberg, para ekonom memprediksi pengambil kebijakan Inggris akan melanjutkan QE senilai 375 miliar pound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News