kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar melemah, paladium naik


Selasa, 28 Juli 2015 / 20:26 WIB
Dollar melemah, paladium naik


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Harga paladium beranjak naik setelah sempat tersungkur di awal pekan. Kenaikan harga paladium terjadi menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/7) pukul 16.50 WIB, harga paladium kontrak pengiriman September 2015 di New York Merchantile Exchange naik 0,6% ke level US$ 617,20 per ons troi dibandingkan dengan hari sebelumnya senilai US$ 613,1 per ons troi. Meski demikian, harga paladium selama sepekan turun 1,9%. Di awal pekan lalu paladium sempat anjok ke level terendah sejak Oktober 2012.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka mengatakan, menjelang FOMC meeting nilai tukar mata uang dollar Amerika Serikat (AS) cenderung mengalami pelemahan. Dalam kondisi tersebut, para pelaku pasar memiliki kesempatan untuk mengambil posisi beli. "Ketika dollar AS melemah, harga paladium akan terangkat naik," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (28/7).

Jika melihat nilai tukar dollar AS yang melemah, Ibrahim memperkirakan pejabat Bank Central Amerika (The Fed) tidak akan membahas kenaikan suku bunga dalam rapat FOMC. Pasalnya, The Fed akan cenderung hati-hati membuat kebijakan lantaran melihat kondisi perekonomian di China belum juga positif. "Gubernur The Fed, Jannet Yellen akan berhati-hati memberi pernyataan yang mengguncang pasar," imbuhnya.

Pekan lalu, Ibrahim mencatat data manufaktur China yakni Market Flash Manufacturing PMI per Juli 2015 turun ke angka 48,2 dibandingkan bulan Juni 2015 di angka 49,4. Secara statistik, laba industri di China juga turun 0,3% selama tiga bulan berturut-turut. Bursa saham Shanghai yakni Shanghai Composite Index pun mengalami penurunan cukup dalam sehingga otoritas di China memberi suntikan dana lebih besar guna membangkitkan bursa saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×