kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dolar AS Fluktuasi, Yen Jepang Ambles! The Fed Tunda Penurunan Suku Bunga?


Jumat, 26 April 2024 / 05:46 WIB
Dolar AS Fluktuasi, Yen Jepang Ambles! The Fed Tunda Penurunan Suku Bunga?
ILUSTRASI. Dolar AS Fluktuasi, Yen Jepang Ambles! The Fed Tunda Penurunan Suku Bunga?. REUTERS/Shohei Miyano/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis (25/4), kecuali terhadap yen Jepang yang justru melemah.

Dolar AS terlihat ragu-ragu setelah data ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat dari perkiraan dan inflasi yang lebih tinggi. Kondisi ini berpotensi membuat Federal Reserve (The Fed) menunda rencana penurunan suku bunga.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS mengungkapkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS hanya sebesar 1,6% (annualized rate) pada kuartal Januari-Maret 2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi analis di level 2,4%.

Sementara itu, inflasi inti yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti justru naik di atas perkiraan.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Bergerak Fluktuatif pada Jumat (26/4)

Tercatat, inflasi inti AS mencapai 3,7% pada kuartal pertama, melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 3,4%. Kenaikan inflasi yang mengejutkan ini membuat fokus investor teralih ke rilis data indeks PCE untuk bulan Maret yang akan diumumkan pada hari Jumat (26/4).

Yen Jepang sendiri mengalami pelemahan terdalam dalam 34 tahun terhadap dolar AS dan 16 tahun terhadap euro. Pelemahan ini terjadi karena investor memperkirakan bahwa pertemuan Bank of Japan (BOJ) yang berakhir pada hari Jumat tidak akan menghasilkan kebijakan moneter yang cukup hawkish (mengetatkan kebijakan) untuk mendukung yen Jepang.

Peluang penurunan suku bunga The Fed pun turut terpengaruh. Berdasarkan perangkat FedWatch CME Group, pasar berjangka memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September turun menjadi 58%, dari 70% pada hari Rabu.

Baca Juga: Kinerja AKR Corporindo (AKRA) Turun pada Kuartal I-2024, Ini Penyebabnya

Bahkan, peluang penurunan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2020 pada pertemuan November mendatang diperkirakan hanya sebesar 68%.

Dengan data ekonomi yang mengecewakan dan inflasi yang tinggi, rencana penurunan suku bunga The Fed tampaknya akan tertunda. Investor kini tengah mengamati data PCE Maret dan pertemuan BOJ untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter di masa mendatang.

​By Alden Bentley and Gertrude Chavez-Dreyfuss

(Reporting by Alden Bentley and Gertrude Chavez-Dreyfuss in New York Additional reporting by Stefano Rebaudo in Milan and Medha Singh in Bengalaru; Editing by Chizu Nomiyama, William Maclean, Paul Simao and Diane Craft)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×