Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Selain juga karakter Bio CNG mendekati gas bumi sehingga adanya opsi tukar jenis komoditas tersebut dalam penyaluran melalui infrastruktur yang dimiliki Perseroan.
"Dengan pemanfaatan POME sebagai bahan baku Bio CNG, perseroan menilai jika wilayah Sumatra dan Kalimantan menjadi sasaran utama pasokan gas," jelasnya.
Di sisi lain, Felix mengatakan bahwa evaluasi tarif harga gas bumi tertentu (HGBT) relatif sulit dilakukan. Ini seiring dengan penurunan marjin perseroan akibat kewajiban penyaluran gas dengan skema HGBT senilai US$ 6 per MMBTU untuk 7 sektor industri khusus seperti industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BRIS, PGAS, JPFA, dan ERAA Untuk Perdagangan Selasa (5/3)
Namun, Felix menilai jika hal tersebut cukup menantang karena dipandang bagi pemerintah dapat menurunkan daya saing industri terkait serta prinsip pemerintah ingin menjadikan harga gas semurah mungkin.
Di sisi lain, pemerintah melalui SKK Migas membantu Perseroan dalam mengatur suplai gas untuk perseroan dengan harga yang kompetitif seperti saat perpanjangan kontrak jual-beli gas dengan Medco Energy (MEDC) dari Blok Corridor sekitar 410 BBTUD selama 5 tahun.
Panin Sekuritas merekomendasikan hold PGAS dengan target harga yang diturunkan menjadi Rp 1.200. Sebelumnya, target harga PGAS di Rp 1.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News