Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski terdapat insiden ‘force majeure’ Gunvor, Panin Sekuritas masih berpandangan positif terhadap prospek PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Peningkatan volume penjualan dan transmisi gas, serta pengembangan proyek strategi menjadi pendorongnya.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan, pengumuman force majeur akan mendorong perseroan untuk mencari suplai gas pengganti guna menghindari denda penalti jika gagal mengirimkan suplai gas ke Gunvor.
"Jika berhasil dan lolos dari penalti maka akan berdampak positif bagi perseroan serta ada potensi pembalikan provisi yang sudah dicadangkan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/3).
Baca Juga: Pertumbuhan Kinerja Diprediksi Terbatas, Simak Rekomendasi Saham PGAS
Sentimen positif PGAS lainnya dari dapat meningkatkan pengiriman gas di Pipa Cisem (Cirebon-Semarang) tahap 1 dan peningkatan aktivitas industri di kawasan industri. Hal itu sejalan dengan proyeksi operasional PGAS yang naik tahun ini.
Felix memaparkan, guidance operasional perseroan tahun ini meliputi penjualan gas mencapai 954 BBTUD dari estimasi 2023 sebesar 921 BBTUD.
Kedua, transmisi gas sebesar 1.516 MMSCFD dari estimasi 2023 sebesar 1.427 MMSCFD, hingga regasifikasi sebesar 192 BBTUD naik dari estimasi 2023 sebesar 173 BBTUD.
"Adanya peningkatan dari segmen tersebut seiring peningkatan pasokan dari Pertamina Hulu Energi (PHE) seperti dari Jambi Merang dan Jabung," paparnya.
Selain itu, di 2024 perseroan akan fokus pada sejumlah proyek prioritas seperti gasifikasi kilang minyak Pertamina, peningkatan jaringan gas (jargas), hingga revitalisasi hub LNG.
Baca Juga: PGN Amankan Pasokan Gas Bumi Pulau Bali Jelang Hari Raya Nyepi
Untuk proyek gasifikasi kilang minyak Pertamina dilakukan dengan pembangunan pipa gas dari Senipah ke kilang refinery unit 5 Balikpapan, Kalimantan Timur dengan panjang hingga 78 kilometer yang sudah mencapai 93% dan ditargetkan onstream di awal tahun 2024.
Lalu untuk revitalisasi hub LNG Arun di Aceh, hingga kuartal III 2023 perseroan telah mendapatkan persetujuan investasi untuk engineering, procurement, and construction (EPC). PGAS menargetkan revitalisasi tangki F-6004 yang berkapasitas desain 127 ribu meter kubik dapat selesai pada kuartal III 2025.
"Patut dicermati jika LNG Arun tersebut dapat menjadi LNG Hub Asia lokasinya yang strategis dengan jalur pasar di Asia Tenggara dan Asia Selatan," katanya.
Kemudian, melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) bersama dengan PT KIS Biofuels Indonesia (KIS), PGAS melanjutkan pengembangan biomethane yang berasal dari limbah kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent atau POME) setelah penandatangan MoU pada Oktober 2022.
Baca Juga: Tiga Tahun Tersendat, Menteri ESDM Desak PLN Tuntaskan Proyek Dedieselisasi PLTD
Latar belakang perseroan untuk pengembangan tersebut adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mencapai target Net Zero Emission di 2060.