Reporter: Auriga Agustina | Editor: Yudho Winarto
Jangan gegabah
Tapi dari pengalamannya tadi, David mendapat pelajaran berharga: gunakan dana menganggur untuk dana investasi. Dengan begitu, hidup berasa lebih tenang. "Bisa tidur nyenyak sembari membiarkan compounding returns melakukan keajaibannya dalam jangka panjang," ungkap David.
Pria kelahiran 1979 ini masih tetap berinvestasi saat ini. Total, sudah 19 tahun David berinvestasi. Bahkan, investasi saham sudah seperti bagian dari hidupnya.
Tentu David masih mengalami rugi. Tapi, ada keuntungan setelahnya. "Hanya dua hal yang bisa membuat orang menjadi kaya dalam semalam, lotere atau mendapat warisan," imbuh David.
Rugi 30% bahkan hingga 50% setelah membeli saham menurut David merupakan hal yang biasa. Tapi dia berprinsip, jangan panik dan jangan gegabah cut loss. Sebab, masih ada kemungkinan untung hingga 100%.
Ia juga berprinsip, beli saham saat orang lain panik dan melepas saham. Sebaliknya, jual ketika orang lain berebut membeli. Tentu, investor tetap harus mempertimbangkan segala aspek.
Dia mengaku, dirinya merupakan investor yang cenderung konservatif. Selain lebih nyaman melakukan investasi jangka panjang, David juga meyisipkan properti sebagai salah satu portofolio pribadinya.
David melakukan investasi dalam bentuk rumah dan tanah. Keduanya merupakan investasi favorit David di sektor properti. "Itu juga menjanjikan, untuk mengurusnya juga tidak memakan waktu terlalu banyak," tutur David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News