kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Diperberat pengetatan aktivitas, sektor barang baku masih akan melambat


Rabu, 04 Agustus 2021 / 07:20 WIB
Diperberat pengetatan aktivitas, sektor barang baku masih akan melambat


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Saham yang bisa dicermati

Hendri mengamati, di tengah kondisi yang dibayang-bayangi pandemi Covid-19, emiten sektor barang baku yang dapat dicermati adalah PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). Tidak seperti mayoritas emiten-emiten sektor barang baku lainnya, permintaan akan medical gas produk-produk AGII justru meningkat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi dengan munculnya varian delta beberapa waktu lalu.

Momentum kenaikan permintaan itu semakin kuat dengan pangsa pasar yang kuat. AGII bersama Samator memiliki pangsa pasar yang kuat, yakni berada di kisaran 75% hingga 80%.

"Saat ini AGII merupakan perusahaan gas industri pertama dan terbesar, yang menjadikan AGII sebagai menjadi market leader di sektor medical gas," ujar Hendri. 

Terbaru, AGII telah menyelesaikan akuisisi pabrik gas PT Samator. Secara tidak langsung akuisisi ini memperluas  pangsa pasar gas AGII bersama dengan Samator Group di sektor industri mencapai 45,5%. Rinciannya,  41,2% milik AGII dan 4,3% milik Samator. 

Baca Juga: Pasokan gas untuk sektor medis Aneka Gas Industri (AGII) masih relatif aman

AGII juga baru saja menandatangani kontrak baru dengan TINS untuk membangun pabrik yang akan menyediakan pasokan gas industri untuk pengembangan smelter di Bangka Belitung. Lama kontraknya mencapai 12 tahun. "Hal ini kami lihat dapat mempertahankan AGII sebagai market leader," imbuh dia.

Secara kinerja keuangan, pertumbuhan pendapatan AGII pada kuartal pertama 2021 mencapai 19% year on year (yoy) menjadi Rp 642,7 miliar. Sementara itu, laba bersih melesat 160,21%  yoy menjadi Rp 49,36 miliar. 

Menurut Hendri, saat ini AGII berada pada PE 26,95 kali. AGII sedang berada pada Mean PE Standard Deviation 5 tahun.

"Dengan pertumbuhan keuangan di tahun ini, saya kira bisa ke (+1) PE Standar Deviation Band 41,34 kali. Target harga Rp 2.640 secara jangka panjang," imbuh Hendri. Dia menambahkan level Rp 2.100 merupakan level resistance terdekatnya seharusnya bisa tercapai hingga periode akhir tahun ini.

Mempertimbangkan hal itu, saham AGII disarankan buy dengan target investasi setahun ini. Target harga dipatok Rp 2.100 per saham. Adapun per penutupan perdagangan Selasa (3/8), harga AGII berada di Rp 1.730 per saham. 

Baca Juga: GoTo, Kadin dan Samator Group inisiasi Rumah Oksigen Gotong Royong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×