Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pada penutupan Senin (9/2), IHSG kembali mencatatkan rekok dengan kenaikan 0,11% menjadi 5.348,47 dan investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 372,44 miliar. Sementara PER IHSG sudah mencapai 23,75 kali.
PER IHSG ini merupakan tertinggi ketiga di bursa Asia setelah bursa Shenzhen sebesar 36,16 kali dan Indeks Bursa Korea (KOSPI) 30,73 kali. Adapun di posisi keempat dipegang oleh Nikkei sebesar 20,09 kali dan selanjutnya diikuti oleh S&P/ASX 200 dengan PER 20,09 kali.
Kepala riset Socorinvest Central Gani, Maksi L Saputra mengatakan, kenaikan IHSG terjadi lantaran pasar masih mengantispasi laporan keuangan beberapa emiten yang masih belum keluar. “Market sedang menunggu laporan keuangan emiten yang diperkirakan tumbuh dan yang paling ditunggu adalah saham properti dan konstruksi,” ungkapnya.
Kendati demikian, Maksi melihat kenaikan ini tergolong kecil mengingat fundamental saham saat ini masih cukup bagus. Penyebabnya, karena tidak terlalu banyak berita yang medorong pergerakan bursa.
Dia melihat prospek IHSG masih positif didorong oleh kinerja emiten yang positif dan pertumbuhan ekonomi. Prediksinya, IHSG akan mencapai level Rp 5.850 – 5.900. Adapun menurut Kepala riset MNC Securitas, Edwin Sebayang, menargetkan IHSG di level 5.878
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News