kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diapit sentimen dugaan korupsi dan kinerja, begini rekomendasi saham Garuda (GIAA)


Jumat, 06 November 2020 / 19:00 WIB
Diapit sentimen dugaan korupsi dan kinerja, begini rekomendasi saham Garuda (GIAA)
ILUSTRASI. Sebuah pesawat udara terbang melintas di atas jalan raya saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Dia memperkirakan saham GIAA bisa menguat apabila rencana tersebut terealisasi. Berkaca pada pembentukan holding sebelumnya, misalnya holding perbankan syariah BUMN yang membuat saham BRIS melambung tinggi. “Wacana holding aviasi ini bagus ya untuk GIAA, penting dalam rangka untuk meningkatkan aset,” kata Nafan.

Katalis positif lainnya datang dari stimulus pemerintah berupa penghapusan atau peniadaan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) untuk 13 bandar udara di Indonesia. Nafan bilang, stimulus ini bisa mengerek jumlah penumpang.

Dia menambahkan ada potensi saham GIAA memasuki fase uptrend seiring dengan katalis-katalis tersebut. Nafan merekomendasikan beli saham GIAA di area Rp 244 hingga Rp 250 dengan target harga Rp 264, Rp 298, Rp 378, dan target selanjutnya di Rp 456.

Sementara itu, Nugroho mengungkapkan progres pemulihan kinerja GIAA hingga kuartal III-2020 ini juga cukup baik. Pendapatan Garuda naik 48,5% secara kuartalan.

Baca Juga: Pendapatan ambles 67,79%, Garuda Indonesia (GIAA) merugi US$ 1,07 miliar

Secara tahunan Garuda Indonesia memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,14 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan tersebut anjlok 67,79% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 3,54 miliar. Penurunan kinerja ini sejalan dengan menyusutnya jumlah penumpang pada sembilan bulan pertama tahun ini. Hingga akhir September, GIAA mencatat kerugian bersih US$ 1,07 miliar.

Nugroho belum merekomendasikan saham-saham penerbangan termasuk GIAA untuk saat ini. “Belum layak untuk koleksi pada saat ini, kita masih harus menunggu demand transportasi udara untuk pick-up, dan itu saya proyeksikan terjadi bilamana pandemi ini sudah bisa teratasi dengan baik, at least vaksin sudah disebar kepada 60% masyarakat,” pungkas dia.

Baca Juga: Garuda Indonesia diinvestigasi KPK Kerajaan Inggris, begini komentar Erick Thohir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×