Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara kontrak terbaru yang telah dikantongi adalah TRJA penyediaan kendaraan di pertambangan emas di Halmahera senilai kurang lebih Rp 45 miliar. TRJA akan mengadakan setidaknya 96 kendaraan double cabin untuk pelanggan baru ini.
"Sebanyak 44 unit akan dilakukan pengadaan di bulan September hingga Oktober. Sementara 52 unit lainnya di bulan Oktober hingga November," ungkap Alexander kepada Kontan.co.id. Dengan adanya penambahan ini, TRJA memperkirakan akan memiliki sekitar 2.200 unit kendaraan untuk disewakan hingga akhir tahun 2020.
Untuk pengadaan unit armada tersebut, TRJA akan memanfaatkan dana yang dihimpun dari initial public offering (IPO) yang baru saja dilakukannya. Mengutip dari prospektusnya, sebesar 70% dari dana IPO memang dialokasikan untuk pengembangan usaha, seperti sebagai uang muka pembelian kendaraan baru untuk disewakan sesuai dengan kegiatan usaha.
Baca Juga: Pasca-IPO, Transkon Jaya (TRJA) bidik kenaikan laba bersih hingga 10% tahun ini
Tetap berjalannya bisnis di tengah pandemi Covid-19, membuat TRJA optimistis bisa mencatatkan kenaikan pendapatan antara 6% hingga 7% dibanding akhir tahun 2020. Sementara labanya diperkirakan akan meningkat 10%.
Mengutip laporan keuangannya dalam prospektus, sepanjang tahun 2019, TRJA berhasil mencatatkan pendapatan bersih hingga Rp 401,34 miliar naik 23,08% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 326,09 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dibukukan tercatat Rp 30,56 miliar, naik 7,12% yoy dari Rp 28,53 miliar.
Adapun sepanjang bulan April 2020 TRJA telah mencatatkan pendapatan hingga Rp 141,22 miliar dan laba bersih Rp 19,86 miliar.
Baca Juga: Listing 27 Agustus, Transkon Jaya (TRJA) akan mengantongi dana IPO Rp 93,75 miliar