Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) langsung tancap gas. Emiten yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan LV untuk pertambangan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6%-7% tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Alex Syauta mengatakan, laba bersih TRJA diharapkan naik 10% tahun ini. Optimisme ini didasari oleh TRJA yang mampu menggaet pelanggan dan kontrak baru di tengah pandemi. Alex mengungkapkan, bulan ini TRJA baru saja mendapatkan kontrak untuk pengangkutan komoditas emas di Pulau Halmahera senilai Rp 45 miliar.
“Sejauh ini, di tengah pandemi, kami tetap mampu mendapat proyek baru. Sehingga, kami masih cukup yakin target tersebut bisa kami peroleh,” ujar Alex dalam paparan publik, Kamis (27/6). Selain pelanggan baru di Halmahera, TRJA juga telah menggenggam kontrak baru untuk pengangkutan emas di Sulawesi pada Juli 2020.
Sebagai gambaran, tahun 2019 TRJA membukukan pendapatan bersih senilai Rp 401,33 miliar dengan torehan laba bersih senilai Rp 30,56 miliar.
Baca Juga: Resmi melantai di BEI, saham Transkon Jaya (TRJA) melesat 24,8%
Direktur Utama Transkon Jaya Lexi Roland Rompas mengatakan, proses initial public offering (IPO) menjadi momentum bagi TRJA untuk berekspansi. Saat ini, Lexi menjabarkan TRJA mempunyai 40 sebaran perwakilan di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan dana hasil IPO, TRJA akan merambah wilayah-wilayah baru di luar Kalimantan. “Kami menargetkan dua pulau utama, yakni Sumatra dan Sulawesi,” ujar Lexi.
Saat ini, cakupan TRJA memang masih berpusat di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Berau. Alex menjabarkan, sekitar 1.700 unit kendaraan TRJA berada di wilayah ini. Di luar Kalimantan, konsentrasi cakupan TRJA yang paling besar berada di wilayah Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat.
Sebagai pemain lokal yang terkonsentrasi di Pulau Kalimantan, Alex menjabarkan keunggulan kompetitif TRJA adalah kemampuannya untuk menjangkau ke daerah pelosok, baik untuk segmen sewa kendaraan maupun segmen penyedia layanan internet. "Kata pelosok adalah sebuah kata yang kami banggakan. Karena pasar kami bukanlah perkotaan, tapi pelosok yang sulit dijangkau," kata Alex.
Baca Juga: Listing 27 Agustus, Transkon Jaya (TRJA) akan mengantongi dana IPO Rp 93,75 miliar
Hari ini, TRJA resmi menjadi emiten tercatat ke-36 sepanjang 2020 dan menjadi emiten tercatat ke-700 di BEI. Emiten yang berbasis di Balikpapan ini meraup dana segar sebsar Rp 93,75 miliar dari hajatan IPO.
Mengintip prospektus, Transkon Jaya akan menggunakan sekitar 70% dana hasil IPO untuk pengembangan usaha, yaitu sebagai pembayaran uang muka pembelian kendaraan baru dengan tujuan untuk disewakan sesuai dengan kegiatan usaha utama. Sedangkan sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja, yaitu untuk pembelian suku cadang, ban dan oli.
Per semester I-2020, TRJA telah menyerap dana belanja modal senilai Rp 100 miliar yang dipakai untuk penambahan unit kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News