Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Pelemahan daya beli konsumen tahun ini juga dirasakan produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. Satu-satunya emiten pabrik perhiasan emas ini mengalami pergesaran pelanggan. Namun, secara keseluruhan penjualan emiten berkode saham HRTA masih meningkat.
Hingga kuartal III 2017, penjualan PT Hartadinata Abadi Tbk sebesar Rp 1,86 triliun, tumbuh 13,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, target penjualan PT Hartadinata Abadi Tbk sebesar Rp 2,5 triliun.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, menerangkan, turut merasakan efek pelemahan daya beli masyarakat. Pembeli perhiasan emas berkadar tua (kadar di atas 50%) berkurang. "Mereka bergeser ke perhiasan emas berkadar muda," jelas Sandra dalam konferensi pers menjelang Jewerly Fair Surabaya, Rabu (25/10).
Sandra menjelaskan, pelanggan perhiasan emas berkadar tua pada tahun ini hanya berkontribusi 30%-34% terhadap total penjualan, sisanya berkadar muda. "Pembeli emas kadar tua berkurang 2%-3% akibat pelemahan daya beli," ungkap Sandra.
Namun, PT Hartadinata Abadi Tbk tak mempermasalahan pergeseran pola konsumen. Yang penting, penjualan perusahaan terus meningkat setiap tahun. Tahun 2018, PT Hartadinata menargetkan penjualan tumbuh sebesar 25% dari tahun ini atau mencapai sekitar Rp 3,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News