Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas turun pada Kamis (14/8/2025) setelah data inflasi dan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan mendorong penguatan dolar AS serta kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.
Kondisi ini mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga besar oleh Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang.
Emas spot melemah 0,5% menjadi US$ 3.337,21 per ons pada pukul 13.50 waktu setempat, sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,7% di level US$ 3.383,2 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Menguat, Didorong Pelemahan Dolar AS dan Harapan Pemangkasan Bunga The Fed
Indeks dolar menguat 0,5% dari posisi terendah dalam lebih dari dua pekan, membuat emas kurang menarik bagi pembeli di luar AS. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik dari posisi terendah dalam sepekan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen (PPI) pada Juli naik 3,3% secara tahunan, di atas perkiraan 2,5%.
Klaim pengangguran mingguan tercatat 224.000, lebih rendah dari estimasi 228.000. Data ini menekan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September.
Menurut Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, data PPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong inflasi PCE Inti Juli ke level lebih tinggi, sehingga The Fed lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.
Meski demikian, Hansen menilai tren bullish emas masih terjaga karena The Fed pada akhirnya akan dihadapkan pada pilihan antara menekan inflasi atau menjaga pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Sebulan Harga Naik 0,47% Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (14/8/2025)
Pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September dan kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Oktober.
Pandangan ini sejalan dengan pernyataan pejabat The Fed Mary Daly yang menolak urgensi penurunan suku bunga setengah poin bulan depan.
Kiril Kirilenko, Analis Logam Mulia Senior di CRU, mengatakan bahwa pelemahan emas saat ini hanya merupakan fase konsolidasi dengan investor menunggu katalis baru.
Pemangkasan suku bunga, menurutnya, akan memicu reli kembali, dan emas berpotensi menguji ulang rekor tertinggi US$3.500 pada akhir tahun atau awal 2026.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Menembus Level US$3.368,9 Kamis (14/8) Pagi, Naik 3 Hari Beruntun
Di pasar logam mulia lainnya, perak spot turun 1,3% menjadi US$37,97 per ons. Sebaliknya, platinum naik 1,1% menjadi US$1.354,33 per ons, dan paladium menguat 2% ke US$1.144,5 per ons.
Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) dari Analis Berikut
Menarik Dibaca: Cara Meningkatkan Libido Seks dengan Olahraga, Lakukan Olahraga Ini Rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News