kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Harga Emas Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Ekonomi AS dan Perkembangan Tarif


Rabu, 13 Agustus 2025 / 05:14 WIB
Harga Emas Menguat Tipis, Pasar Tunggu Data Ekonomi AS dan Perkembangan Tarif
ILUSTRASI. Balok emas dan koin ditumpuk di dalam kotak penyimpanan aman di ruang penyimpanan emas Pro Aurum di Munich, Jerman, 14 Agustus 2019. Harga emas menguat tipis pada perdagangan Selasa setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis pada perdagangan Selasa setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Pasar kini menantikan rilis data ekonomi penting lainnya sepanjang pekan ini.

Pada pukul 13.50 waktu setempat, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 3.347,34 per ons. Penguatan emas didukung pelemahan dolar AS, yang membuat emas lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 0,2% pada Juli, melambat dari kenaikan 0,3% pada Juni. Secara tahunan, inflasi tercatat 2,7%, sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 2,8%.

Baca Juga: Harga Emas Bergulir Tipis, Pasar Pantau Kemungkinan AS Bergabung Serang Iran

Ahli strategi pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, menilai angka inflasi tersebut “tampak beragam tetapi mendukung penurunan suku bunga.”

Meski demikian, ia menambahkan bahwa pelaku pasar tetap berhati-hati sambil menunggu indikator ekonomi lanjutan.

Berdasarkan data tersebut, pelaku pasar mempertahankan taruhan terhadap pemangkasan suku bunga AS pada September dan Desember. Data ekonomi yang akan dirilis pekan ini meliputi Indeks Harga Produsen, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.

Sementara itu, AS dan China sepakat memperpanjang gencatan perang tarif selama 90 hari, sehingga menghindarkan penerapan bea masuk tinggi terhadap barang impor masing-masing negara. 

Analis pasar FOREX.com, Razan Hilal, menyatakan harga emas masih bergerak dalam kisaran level support dan resistance utama seiring investor mencerna perkembangan tarif tersebut.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, serta memperkuat posisinya sebagai aset lindung nilai saat ketidakpastian ekonomi.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Hampir Stagnan, Kala Data Ekonomi AS Tangguh

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,2% menjadi US$ 3.399 per ons.

Penurunan terjadi setelah sehari sebelumnya harga emas anjlok lebih dari 2% menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump di media sosial bahwa ia tidak akan mengenakan tarif impor emas batangan.

Pernyataan ini muncul setelah laporan yang menyebutkan Washington telah memberlakukan tarif impor emas batangan 1 kg, yang mendorong harga emas berjangka AS mencetak rekor pada Jumat lalu.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 0,9% menjadi US\$37,92 per ons, platinum menguat 0,9% menjadi US$ 1.338,73 per ons, sedangkan paladium melemah 0,5% menjadi US$ 1.129,57 per ons.

Selanjutnya: Harga Minyak Turun, Pasar Menunggu Laporan EIA dan Antisipasi Penurunan Permintaan

Menarik Dibaca: Samsung A15 Punya Fitur Fast Charging 25W, Isi Daya hanya Hitungan Menit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×