kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Data awal bulan bakal menjadi penggerak IHSG pekan depan, ini diantaranya


Sabtu, 27 Juni 2020 / 10:27 WIB
Data awal bulan bakal menjadi penggerak IHSG pekan depan, ini diantaranya
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pada perdagangan a


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percampuran sentimen dari dalam dan luar negeri membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis. Jumat (26/6), IHSG naik 0,15% di 4.904,09 

Saham-saham pada sektor infrastruktur naik 1,08%. Penguatan tersebut nampak terlihat pada saham PT Indosat Tbk (ISAT) menguat 5,17% dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik  4,17%.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas mengatakan, penguatan tersebut karena keduanya sedang berlomba-lomba membuat produk baru memanfaatkan lonjakan pemakaian internet seperti fiberisasi jaringan dan hingga penyediaan kuota internet raksasa kepada karyawan. 

Baca Juga: Ini 10 saham paling banyak dilepas asing pada perdagangan kemarin Jumat (26/6)

Sedangkan indeks Industri dasar justru melemah 0,67% karena rebound harga minyak. Lanjar mengatakn, kenaikan harga minyak terjadi setelah Rusia memangkas ekspor Ural minyak mentah andalannya ke level terendah dalam setidaknya 10 tahun. Meski kemudian harga minyak di akhir perdagangan di tutup melemah 0,59% di US$ 38,49 per barel. 

Lanjar melihat, gelombang kedua pandemi virus corona membayangi kekhawatiran investor. Tak heran, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 459,77 miliar. Rupiah juga masih melemah 0,32% terhadap dollar AS ke level Rp 14.220 per dollar AS. 

Secara global juga ada sentimen positif dari Belanda yang menjanjikan dukungan untuk sektor pariwisata terutama maskapai penerbangan. Selain itu, Lanjar mengatakan, jumlah warga Jerman yang terinfeksi virus corona terlihat menurun. 

Baca Juga: IHSG menguat tipis, ini sektor saham dan faktor penahannya

Investor tampaknya akan terus mengandalkan dukungan moneter dan fiskal lebih lanjut untuk membantu mengeluarkan ekonomi yang kembali terpukul. Lanjar menyebut, minggu depan ada beberapa data indikator ekonomi menjadi penggerak di awal bulan. Diantaranya, indeks kinerja manufaktur PMI dan inflasi.

Secara teknikal, Lanjar mengatakan, IHSG masih pada jalur positif uptrend jangka menengah dan terlihat terus menguji support Moving Average 20 hari. Indikator stochastic bergerak bearish dengan momentum RSI yang masih terlihat melemah akan menahan pergerakan IHSG. 

Selanjutnya, Lanjar menambahkan, di awal pekan secara teknikal IHSG masih akan bergerak cenderung positif. "Selama kuat di atas uptrend line kami perkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi pada awal pekan depan dengan support resistance 4.835-5.010," terang dia. 

Baca Juga: Pekan Depan IHSG Berpotensi Menguat Meski Terbatas

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ANTM, BDMN, HRUM, MAPI, PTBA, TOWR, UNVR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×