Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis malam ini akan menjadi penentu laju rupiah sepekan ke depan. Jika data AS positif, peluang rupiah melemah kembali terbuka.
Di Pasar Spot, Jumat (2/12) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,39% ke level Rp 13.512 dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, rupiah menguat tipis 0,09%.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, pergerakan rupiah sepekan ke depan akan tergantung dari data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam ini (2/12).
Data Non-Farm Employment Change bulan November diprediksi naik sebesar 177.000, lebih baik dari sebelumnya 161.000. Lalu tingkat pengangguran diperkirakan tetap di level 4,9% sementara tingkat upah turun ke level 0,2% dari sebelumnya 0,4%.
Jika data AS positif, maka peluang rupiah untuk melemah akan kembali terbuka. "Selanjutnya, rupiah akan menanti pertemuan The Fed pada pertengahan Desember sehingga pergerakan sepekan ke depan kemungkinan sideways," ujar Putu.
Dari dalam negeri, data tingkat keyakinan konsumen yang akan dirilis tanggal 6 Desember menjadi salah satu sentimen penggerak rupiah. Sentimen lain yakni data cadangan devisa yang akan dirilis tanggal 7 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News