Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih tertekan. Di pasar spot Kamis (1/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,07% ke Rp 13.565 per dollar AS. Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia tergerus 0,14% menjadi Rp 13.563 per dollar AS.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual bilang, inflasi Indonesia yang di atas proyeksi menekan rupiah. Inflasi November mencapai 0,47%, lebih tinggi dari Oktober yang cuma 0,14%.
"Rata-rata memprediksi 0,3%-0,4%," ujar dia.
Rupiah juga gagal memanfaatkan kenaikan harga minyak setelah OPEC setuju memangkas produksi. Padahal, minyak menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. "Dollar AS masih menguat sehingga rupiah tertekan," lanjut David.
Akhir pekan ini, Yulia Safrina, Research and Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah minim sentimen internal. Dari eksternal, da sentimen rilis data non farm payroll (NFP) AS.
Penyerapan tenaga kerja AS di luar sektor pertanian diprediksi mencapai 165.000 orang, lebih besar dari bulan sebelumnya yang cuma 161.000.
Hari ini, Yulia memprediksi, rupiah koreksi di Rp 13.530–Rp 13.600. Prediksi David, rupiah rebound di Rp 13.520–Rp 13.620 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News