Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Langkah ini sebagai salah satu upaya mitigasi risiko dalam aspek keuangan. Dengan kata lain, sebagai cadangan keuangan untuk melewati masa-masa Covid-19. Walaupun diakuinya, saat ini operasional KLBF masih positif, begitu juga dengan neracanya.
Lebih lanjut Vidjongtius menambahkan, jika Kalbe Farma nantinya bisa melewati semester II dengan baik, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan membagikan dividen interim.
"Masih banyak cara-cara tersedia dalam instrumen pasar modal kita. Contoh, dividen interim dan segala macam yang masih bisa dipertimbangkan setelah melewati masa Covid-19 ini dengan baik," tambah dia.
Baca Juga: Anak usaha Kalbe Farma (KLBF) alihkan kepemilikan aplikasi distribusi produk
Sekadar informasi sepanjang tahun 2019, emiten dengan kode KLBF itu mencatatkan kinerja yang positif. KLBF , anggota indeks Kompas100 ini, membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 2,03% menjadi Rp 2,51 triliun dari sebelumnya Rp 2,46 triliun.
Laba KLBF di tahun 2019 ditopang oleh penjualan bersihnya yang terkerek 7,4% menjadi Rp 22,63 triliun dari sebelumnya Rp 21,07 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News