kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan reksadana turun 0,65% sepanjang Juli


Rabu, 05 Agustus 2015 / 18:20 WIB
Dana kelolaan reksadana turun 0,65% sepanjang Juli


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tekanan pasar modal ikut menyeret koreksi dana kelolaan reksadana sebesar negatif 0,65% sepanjang Juli 2015. Pada Juni 2015, dana kelolaan tercatat Rp 251,02 triliun dan turun menjadi Rp 249,38 triliun pada Juli 2015.

Penurunan dipicu oleh reksadana saham yang terkoreksi 2,39% dari Rp 105,64 triliun menjadi Rp 103,11 triliun. Dana kelolaan reksadana pasar uang juga turun 3,31% dari Rp 27,28 triliun menjadi Rp 26,38 triliun pada periode yang sama. Sedangkan dana kelolaan reksadana lainnya masih mengalami pertumbuhan.

"Tekanan pasar saham sepanjang Juli turut memangkas nilai pasar wajar underlying asset reksadana. Sehingga, dana kelolaan reksadana mengalami penurunan," kata analis Infovesta Utama Yoanita Rianti, Jakarta, Rabu (5/8).

Sepanjang Juli 2015, pasar saham mengalami koreksi 2,2%.

Di sisi lain, tipisnya kenaikan unit penyertaan tak mampu mengangkat dana kelolaan reksadana. Infovesta mencatat unit penyertaan pada periode tersebut hanya naik 0,67% dari 169,48 miliar uniit menjadi 170,62 miliar unit.

"Selain itu, sekitar lima reksadana terproteksi juga mengalami jatuh tempo pada bulan Juli kemarin," tutur Yoanita.

PT Panin Asset Management (PAM) juga mengalami penurunan dana kelolaan. Data otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat dana kelolaan perusahaan turun dari Rp 11,45 triliun menjadi Rp 10,96 triliun. Unit penyertaan juga turun dari 4 miliar unit menjadi 3,94 miliar unit.

"Dana kelolaan kami turun karena pasar saham dan obligasi turun," ujar Direktur PAM Ridwan Soetedja.

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengaku dana kelolaan perusahaan stabil sekitar Rp 30 triliun. Dia sepakat, tekanan pasar saham dan obligasi menyebabkan nilai pasar wajar aset dasar reksadana menjadi turun.

Hingga akhir tahun ini, anak usaha Bahana Securities itu optimistis bisa menambah dana kelolaan Rp 1 triliun hingga akhir tahun.

"Kenaikan dana kelolaan salah satunya akan kami kejar dari peluncuran produk baru, yakni reksadana terproteksi dan pasar uang," kata Soni.

Dihantui pasar modal

Yoanita memperkirakan fluktuasi pasar saham masih mengancam industri reksadana hingga akhir tahun. Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, the Fed diprediksi akan menjadi sentimen negatif terhadap pasar modal domestik.

"Selain itu juga masih adanya tekanan kurs rupiah terhadap dollar," kata dia.

Kendati demikian, investor justru bisa memanfaatkan momentum koreksi pasar untuk melakukan akumulasi investasi di reksadana. Investor bisa masuk di harga rendah sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan kepemilikan unit penyertaan saat pasar modal bullish.

Ridwan optimistis dana kelolaan reksadana masih bisa tumbuh hingga akhir tahun. Pihaknya menargetkan dana kelolaan naik 30% dari awal tahun. "Kenaikan Fed rate sudah diantisipasi oleh pasar sehingga seharusnya dampak negatif tidak terlalu besar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×