Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Para manajer investasi berlomba merombak racikan portofolio reksadana mereka guna menggenjot imbal hasil alias return. Salah satunya adalah PT BNI Asset Management.
Senior Fund Manager BNI Asset Management, Hanif Mantiq mengaku menjalankan beberapa strategi guna mengangkat performa produknya.
Pertama, menekan porsi obligasi korporasi dan mengalihkannya kepada obligasi pemerintah secara bertahap. Sebab, ia meramal, obligasi pemerintah akan mencatat return lebih tinggi ketimbang obligasi korporasi.
Kedua, mereka memilih obligasi pemerintah seri acuan (benchmark) sehingga lebih likuid.
Ketiga, saham-saham bluechip menjadi pilihan. Sebab, perusahaan-perusahaan yang matang alias mature lebih tangguh dalam menghadapi situasi perekonomian yang sulit.
“Kami pilih yang pemain lama, yang besar. Karena aspek pendanaan mereka cukup kuat,” tuturnya.
Selain itu, saham sektor konsumer dan konstruksi juga menjadi pegangan utama. Sebab, saham sektor konsumer akan diuntungkan ketika harga komoditas tergerus. Sektor konstruksi juga sejalan dengan program pemerintah yang ingin menggenjot pembangunan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News