Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MD Entertainment Tbk (FILM) mendapat sentimen positif dari aksi Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Melansir prospektus yang dirilis pada 30 Juni 2025, FILM berencana menerbitkan maksimal 989,77 juta saham baru. Ini setara dengan 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
FILM mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 800 setiap sahamnya. Dus, emiten rumah produksi ini bakal memperoleh dana segar paling banyak Rp 791,82 miliar.
Baca Juga: Bakal Gelar Rights Issue, MD Entertainment (FILM) Siap Terbitkan 989,77 Juta Saham
PT MD Corp Enterprises memiliki 4,8 miliar saham FILM atau setara dengan 48,43% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Dus, PT MD Corp Enterprises mendapatkan 480,31 juta HMTED.
Berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 20 Mei 2025, PT MD Corp Enterprises menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya dan akan mengalihkan seluruh HMETD yang dimilikinya.
Yakni sebanyak 66,51 juta HMTED kepada Manoj Dhammo Punjabi dan sebanyak 413,80 juta HMTED kepada SBS Co., Ltd. Maka, perusahaan asal Korea Selatan ini akan menggelontorkan Rp 335,84 miliar.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mencermati, harga pelaksanaan di Rp 800 masih berada di bawah harga reguler FILM sehingga menjadi penekan harga sahamnya.
Hingga akhir perdagangan Selasa (1/7), FILM parkir di level Rp 1.920 per saham atau melemah 1,29% dibanding penutupan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, FILM sudah terkoreksi 9%.
Baca Juga: Jadi Investor Strategis MD Entertainment (FILM), SBS Gelontorkan Rp 335,84 Miliar
Namun Martha menilai adanya investor strategis baru yang merupakan perusahaan penyiaran asal Korea Selatan akan membuat FILM menjadi menarik dalam menjalankan tata kelola di industri hiburan.
“Ini akan menarik bagi FILM dalam menjalankan best practice di industri hiburan karena berkaca dari kinerja keuangan FILM,” ucapnya dalam paparan, Senin (1/7).
Laba bersih FILM masih tertekan di hingga kuartal I-2025, padahal secara top line masih bertumbuh. Melansir laporan keuangan, FILM meraup pendapatan sebesar Rp 122,46 miliar atau tumbuh 125,84% secara tahunan.
Sayangnya, kenaikan pendapatan ini juga diikuti oleh lonjakan jumlah beban sebesar 161,94% YoY menjadi Rp 66,23 miliar. Dus FILM harus menderita rugi Rp 9,05 miliar.
Baca Juga: Kinerja Bank Milik Investor Korea Selatan Kompak Cetak Keuntungan
“Dengan harga pelaksanaan rights issue di Rp 800 akan menarik untuk masuk, tetapi perlu dicermati harga saham FILM saat ini sudah cenderung turun,” jelas Martha.
Selanjutnya: Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Catat Peningkatan Pendapatan pada Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: 4 Ciri-Ciri Darah Haid Tidak Normal, Salah Satunya Beraroma Menyengat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News