kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Dana Kelolaan Industri Reksadana Catat Penurunan di Oktober 2023


Minggu, 12 November 2023 / 18:44 WIB
Dana Kelolaan Industri Reksadana Catat Penurunan di Oktober 2023
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana turun di bulan Oktober 2023. Penurunan ini memperpanjang tren berkurangnya dana kelolaan reksadana selama tiga bulan terakhir.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana sebesar Rp 498,17 triliun per 31 Oktober 2023. Ini artinya dana kelolaan reksadana sudah berkurang sekitar Rp 11,55 triliun dibandingkan posisi bulan September Rp 509,73 triliun.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Turun Jadi Rp 498 Triliun, OJK Beri Penjelasan

CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, penurunan dana kelolaan reksadana dapat dikaitkan dengan kondisi pasar saham dan obligasi sebagai aset dasar (Underlying Asset) yang mengalami volatilitas.

"Jika terjadi penurunan nilai aset di pasar, hal ini dapat mempengaruhi NAB reksadana," ucap Guntur kepada Kontan.co.id, Minggu (12/11).

Selama bulan Oktober 2023, pengurangan dana kelolaan paling signifikan pada kelas aset pendapatan tetap dan saham, masing-masing sebesar Rp 7,61 triliun dan Rp 3,20 triliun. Sementara, kelas aset pasar uang masih mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan Rp 2,28 triliun.

Baca Juga: Pasar Saham dan Obligasi Koreksi, AUM Reksadana Turun Selama Oktober 2023

Menurut Guntur, penurunan paling besar pada kelas aset pendapatan tetap dan saham mungkin terkait dengan risiko ketidakpastian ekonomi. Kondisi tersebut mendorong investor lebih memilih aset yang lebih aman. 

Perubahan suku bunga atau kondisi makroekonomi juga dapat menjadi faktor yg mempengaruhi penurunan kinerja dan dana kelolaan. Selain itu, kebijakan moneter atau konflik geopolitik memengaruhi kepercayaan investor.

Kendati demikian, Guntur masih melihat potensi dana kelolaan dalam setahun penuh ini masih positif. Meningkatnya dana kelolaan mungkin tergantung pada perubahan kondisi pasar dan faktor eksternal.

"Faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, kesehatan ekonomi global, dan sentimen investor dapat memengaruhi dana kelolaan," imbuh Guntur.

Baca Juga: Mengekor Indeks Acuan, Reksadana Indeks Kurang Maksimal

Adapun Pinnacle akan mengedukasi investor, meningkatkan kinerja produk reksadana dan juga memperkuat jaringan distribusi di kanal ritel. Pada saat ini Pinnacle telah bekerja sama dengan 15 agen penjual reksa dana termasuk juga APERD digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×