kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham Domestik, Simak Saham Rekomendasi Analis


Senin, 19 Mei 2025 / 05:09 WIB
Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham Domestik, Simak Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Aplikasi memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025). Aliran dana asing ke pasar saham domestik mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di atas 7.000, sejumlah saham ini menarik dikoleksi.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil menjejaki level 7.000. Level ini ditembus pada Kamis (15/5), ketika IHSG menclok di posisi 7.040,16, naik 0,86% dibanding hari sebelumnya.

Sehari berselang, pada Jumat pekan lalu (16/5), IHSG melanjutkan penguatannya ke level 7.106,52, menanjak 0,94% secara harian. Terakhir kali IHSG ada di posisi 7.000an pada penutupan Bursa 5 Februari 2025 lalu. Kala itu, IHSG bertengger di level 7.024,22.

Masuknya kembali dana asing jadi salah satu penopang laju IHSG. Pada Jumat pekan lalu, dalam satu hari perdagangan, investor asing mencatat aksi beli bersih atau net buy Rp 528,85 miliar di semua pasar. Dalam sepekan, net buy asing di seluruh pasar Rp 1,38 triliun.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (19/12)

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan menilai, kembalinya aliran dana asing didorong kesepakatan tarif impor Amerika Serikat (AS) dengan China.

"Ini membantu aliran dana kembali ke aset yang berisiko, termasuk ke emerging market," kata Erindra kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Menurutnya, pasar Indonesia relatif menarik dibanding emerging lainnya, dengan proyeksi pertumbuhan earning per share (EPS) IHSG mencapai 4% dan 11,8 kali price earning (PE).

Dari domestik, ada perbaikan sentimen di kuartal I-2025. Terutama, adanya kejelasan jajaran manajemen BPI Danantara dan bank BUMN. Lalu, sentimen positif datang dari pembagian dividen dan aksi pembelian kembali saham alias buyback.

Selain itu, ada harapan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan pengeluaran fiskal dari pemerintah di kuartal II-2025.

Baca Juga: Daftar Saham Indeks LQ45 Mei-Juli 2025 Usai Rebalancing, Blue Chip Apa Layak Beli?

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mencermati, di periode Mei tahun ini terjadi anomali pergerakan IHSG. Pasalnya, di sepanjang tahun berjalan 2025 atau year to date (ytd), IHSG menguat 0,38%.

Alhasil, berkaca pada realisasi tersebut, potensi sell in May and go away atau melepas saham di bulan Mei tahun ini memudar.

Sepanjang Mei 2025, IHSG naik 5%, Sebagai perbandingan, IHSG melemah 3,64% sepanjang Mei 2024. Berdasarkan data BEI, investor asing tercatat membukukan net sell Rp 14,20 triliun.

Pada Mei 2023, IHSG juga melemah 4,08% secara bulanan (mom). Namun, saat itu, asing masih net buy Rp 1,67 triliun.

Prospek IHSG

Audi melihat, valuasi murah pasca aksi jual asing yang menekan saham blue chip, cenderung mendorong kenaikan IHSG. Dus, ada peluang IHSG menutup Mei 2025 dengan penguatan.

Dorongan kuat datang dari de-eskalasi antara AS dan China, yang mendorong optimisme investor global. Dalam skenario optimistis, IHSG akan menutup Mei 2025 di kisaran 7.225-7.250.

Sedangkan dalam skenario moderat, IHSG ada di rentang 7.150-7.200 dan di rentang 6.9507.000 pada skenario pesimis.

Baca Juga: Rebalancing, Ini Saham Indeks LQ45 Mei-Juli 2025, Cek Saham Blue Chip Layak Beli!

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, jika situasi dan kondisi tetap kondusif, potensi IHSG bertahan di atas 7.000 pada akhir Mei 2025 masih terbuka lebar.

"Tapi, sentimen mudah sekali berubah. Investor harus berhati-hati," katanya.

Secara teknikal, kata Nico, pasar juga sudah jenuh jual. Hingga tutup Mei 2025, Nico meramal IHSG bergerak di rentang 6.900-7.150. Untuk trading, Nico memilih saham perbankan yang sudah naik kencang. Lalu saham di sektor konsumer dan energi.

Baca Juga: Kocok Ulang, Cek Saham Indeks LQ45 Mei-Juli 2025, Saham Blue Chip Apa Layak Beli?

Audi merekomendasikan beli BMRI dan BBNI. Target harga masing-masing Rp 5.450 dan Rp 4.480 per saham.

 

Lalu, trading buy BREN dengan target Rp 8.000. TLKM dan BBCA bisa dibeli dengan target masing-masing Rp 2.830 dan Rp 9.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×