kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak penguatan rupiah belum dirasakan emiten


Senin, 13 Januari 2020 / 22:00 WIB
Dampak penguatan rupiah belum dirasakan emiten
ILUSTRASI. Penguatan rupiah terus berlanjut dalam jangka panjang akan menurunkan margin perusahaan ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menghijau pada penutupan pasar spot Senin (13/1). Mata uang Garuda menguat 0,72% ke level Rp 13.673 per dolar Amerika Serikat (AS).

Penguatan Rupiah terhadap dolar AS membawa angin segar ke sejumlah emiten yang berorientasi ekspor, salah satunya PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).

"Bilamana penguatan rupiah terus berlanjut dalam jangka panjang akan menurunkan margin perusahaan," kata Direktur Keuangan Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/1).

Sejauh ini penguatan rupiah belum memberikan dampak terhadap perusahaan dalam jangka pendek. Adapun perusahaan selama ini telah memiliki natural hedging antara ekspor dan impor, di mana nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai impornya.

Baca Juga: Rupiah menguat, saham-saham ini yang diuntungkan

Asal tahu saja, per September 2019 komposisi penjualan ekspor SMSM mencapai 66%, sementara penjualan lokal sebesar 34%. Adapun hingga kuartal III 2019, SMSM mengantongi penjualan sebesar Rp 2,78 triliun turun 2,45% dari pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,85 triliun.

Dengan demikian, kontribusi penjualan ekspor mencapai Rp 1,83 triliun turun 2,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,88 triliun.

Dijelaskan dalam keterbukaan informasi, koreksi yang terjadi salah satunya disebabkan nilai tukar rupiah yang lesu selama sembilan bulan pertama di tahun 2019.

Segmen yang paling besar berkontribusi terhadap ekspor SMSM adalah segmen filter sebesar 69% dari total eskpor. Ke depannya, perusahaan belum menargetkan pasar baru untuk ekspor. 




TERBARU

[X]
×