Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,83% ke level 5.058,482 pada perdagangan hari ini. Dalam sepekan, IHSG telah melemah 1,77%.
Meski demikian, sejumlah saham yang tergabung dalam Grup Bakrie masih mencatatkan return positif dalam sepekan. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) misalnya, meskipun hari ini melemah 5,97% ke level Rp 63, namun dalam sepekan BRMS telah memberi return positif hingga 16,67%. Sejak awal tahun, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI ) ini cuan 26,0%.
Pun demkian dengan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Meski hari ini melemah 6,56% ke level Rp 57 (dan terkena auto rejection bawah/ARB), dalam sepekan saham ENRG telah memberi hasil 14,0%. Bahkan secara year-to-date, saham emiten migas ini menghijau 14,0%.
Baca Juga: Bukukan kenaikan laba, saham Bumi Resources Minerals (BRMS) naik tipis hari ini
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, semakin jauhya saham BRMS dari zona gocap disebabkan oleh sentimen pembelian saham oleh Wexler Capital. Untuk diketahui, Wexler Capital menambah porsi kepemilikan sahamnya di BRMS menjadi 20,82%. Adapun jumlah porsi saham Wexler di BRMS bertambah sebanyak 8,79 miliar dari sebelumnya hanya sebesar 6,10 miliar saham.
Penambahan porsi saham ini dilaporkan dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (1/9). Perubahan porsi kepemilikan Wexler terjadi per 10 Juli 2020 saat selesainya penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement BRMS dan konversi utang Wexler menjadi saham BRMS.
Selain itu, ada optimisme pasar akan perbaikan kinerja BRMS, utamanya pasca mendiversifikasi bisnisnya ke tambang emas.
Per semester I-2020, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 955.388 sepanjang semester I tahun ini, naik 2,4% secara year-on-year (YoY). Namun dari sisi topline, BRMS membukukan pendapatan senilai US$ 2,55 juta, turun 13,9% secara tahunan.
Baca Juga: IHSG Pekan Lalu Turun 2% , Asing Jual Saham BBRI, BBNI, dan BBCA
Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, hingga periode 30 Juni 2020, sebanyak US$ 408.319 atau sekitar 16% pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emas yang dihasilkan oleh anak perusahaan, yakni PT Citra palu Minerals (CPM) di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
Hendriko menilai, peluang saham BRMS untuk semakin jauh dari zona gocap semakin terbuka lebar. “Secara teknical BRMS masih ada potensi untuk menguat dengan support saat ini di Rp 60- Rp 61. Pelemahan hari ini masih tergolong profit taking karena kenaikan yang signifikan kemarin,” terang Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9).
Kemarin, di saat IHSG melemah 1,18%, saham BRMS justru menguat 21,82% ke level Rp 67 per saham.
Sementara untuk saham ENRG, Hendriko menilai hari ini juga terkena aksi ambil untung (profit taking) setelah menguat selama tiga hari berturut-turut. Namun secara teknikal, saham ENRG berpotensi mulai memasuki fase downtrend karena gagal membuat ‘higher high’. Support terdekat saat ini ada pada level Rp 55- Rp 56 sementara resistance-nya ada pada level Rp 63-Rp 65.
Selanjutnya: Berminat Masuk Saham Grup Bakrie yang Bangun Tidur? Waspadai Risiko Nyangkut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News