Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja yang positif sepanjang enam bulan pertama 2020. Entitas usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini membukukan laba bersih sebesar US$ 955.388 sepanjang semester I tahun ini, naik 2,4% secara year-on-year (yoy).
Namun dari sisi topline, BRMS membukukan pendapatan senilai US$ 2,55 juta, turun 13,9% secara tahunan. Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, hingga periode 30 Juni 2020, sebanyak US$ 408.319 atau sekitar 16% pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emas yang dihasilkan oleh anak perusahaan, yakni PT Citra palu Minerals (CPM) di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
"Adapun sisa dari pendapatan yang dibukukan berasal dari jasa penasihat pertambangan," kata Herwin dalam siaran pers, Senin (7/9).
Baca Juga: Semester I-2020, Bumi Resources Minerals (BRMS) raup pendapatan US$ 2,55 juta
Menurut Herwin, pendapatan BRMS di semester pertama 2020 yang berasal dari penjualan emas telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada periode kuartal pertama 2020, BRMS hanya membukukan pendapatan senilai US$ 99.860 dari penjualan emas. Penjualan emas ini hanya 10% dari total pendapatan BRMS di periode tersebut.
Sepanjang semester I-2020, fasilitas produksi miliki BRMS di Poboya telah memproduksi dan mengirimkan 25,25 kilogram (kg) dore bullion ke fasilitas pemurnian (smelter) Logam Mulia yang dioperasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Jakarta. Adapun Fasilitas produksi di Poboya tersebut memiliki kapasitas untuk mengolah sampai dengan 500 ton bijih emas per hari.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) raih laba bersih US$ 955.388 di Semester I-2020
Hari ini, harga saham BRMS ditutup menguat 1,96% ke level Rp 52. Bahkan, saham BRMS sempat menyentuh level Rp 54 pada perdagangan hari ini. Dalam sepekan, saham BRMS menguat 4%.
Saham BRMS bahkan sempat bertengger di level Rp 59 pada perdagangan Selasa (1/9). Ini merupakan level tertinggi yang diraih BRMS dalam jangka waktu setahun perdagangan. Sebelumnya, level tertinggi saham BRMS dalam kurun waktu satu tahun terjadi di harga Rp 58 pada penutupan perdagangan 30 Oktober 2019.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, kenaikan saham BRMS akhir-akhir ini salah satunya akibat sentimen harga emas karena ada potensi kinerja yang meningkat namun harga sahamnya belum naik. Meski demikian, Hendriko masih merekomendasikan wait and see untuk saham BRMS.
Selanjutnya: Berminat Masuk Saham Grup Bakrie yang Bangun Tidur? Waspadai Risiko Nyangkut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News