Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terseret ke level terendah sepekan. Kontrak CPO untuk pengiriman Desember di Malaysia Derivatives Exchange jatuh 1,8% ke RM 3.010 atau setara US$ 955 per metrik ton. Ini level terendah sejak 14 September. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.026, di Kuala Lumpur.
Harga CPO tertekan setelah Federal Reserves memberikan sinyal risiko penurunan yang signifikan pada perekonomian AS. Kabar tersebut meningkatkan kekhawatiran surutnya permintaan global untuk komoditas. Kemarin, The Fed menyebut akan menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang. Tujuannya untuk mengurangi biaya pinjaman dan menghindari meningkatnya risiko resesi lainnya.
Sehari sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global dan meramalkan akibat yang parah jika Eropa tidak bisa mengatasi krisis utang, atau jika pembuat kebijakan AS menghadapi kebuntuan dalam rencana fiskalnya.
Analis OSK Holdings Bhd. Alvin Tai menilai, jika ekonomi secara global turun lebih lanjut, pasti akan menyebabkan sedikit surutnya permintaan komoditas. "Tetapi, saya pikir untuk minyak sawit kemungkinan tidak akan besar penurunannya," sebutnya, hari ini.
Lanjut Alvin, jarak (spread) harga antara minyak sawit dan minyak kedelai masih cukup besar, sehingga bisa mendukung harga CPO. Spread minyak kedelai dan minyak sawit naik menjadi US$ 255 per ton pada hari ini, dari posisi kemarin di US$ 244,43. Padahal, spread rata-rata tahun ini sekitar US$ 161,44 per ton. Biasanya, pasar beralih ke minyak sawit, saat harga minyak kedelai sudah kemahalan. Sawit dan minyak kedelai merupakan produk substitusi yang digunakan dalam makanan dan bahan bakar.
Di sisi lain, menurutnya, pergerakan harga CPO hari ini juga digerakkan oleh koreksi pada harga kedelai. Kedelai untuk pengiriman November turun 0,9% ke US$ 13,0825 per bushel di Chicago Board of Trade. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember terkoreksi 0,8% ke 54,90 sen per pound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News