Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tergerus setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Sentimen negatif dari IMF meningkatkan kekhawatiran bakal melemahnya permintaan komoditas, termasuk minyak sawit.
Kontrak CPO untuk pengiriman Desember di Malaysia Derivatives Exchange sempat turun 0,8% ke RM 3.043 atau setara US$ 978 per metrik ton, sebelum diperdagangkan di level RM 3.056 per metrik ton pada pukul 11.21 di Kuala Lumpur.
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi sebesar 4% untuk tahun ini dan tahun depan. Padahal, Juni lalu, diproyeksikan ekonomi global akan bertumbuh 4,3% di 2011, dan sebesar 4,5% di 2012. IMF juga memperkirakan adanya penurunan harga komoditas pada semester kedua tahun ini dan di 2012. Proyeksi itu didasarkan pada pertimbangan panen yang bakal lebih tinggi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
"Semakin banyak orang berpikir lebih negatif terhadap perekonomian. Dan sentimen serupa terjadi di pasar komoditas," kata Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd, hari ini.
Di sisi lain, surveyor Intertek melaporkan, ekspor Malaysia pada 20 hari pertama di bulan September turun 16,4% menjadi 978.087 ton, dibandinkan periode yang sama di bulan Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News