Reporter: Rika Theo |
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau CPO menanjak lagi atas spekulasi selisih harga dengan minyak kedelai yang semakin lebar. Pelaku pasar memprediksi harga minyak sawit yang jauh lebih murah bakal menjadi pilihan pengganti minyak kedelai.
Harga minyak sawit untuk kontrak pengiriman Desember di bursa Malaysia naik 1% ke RM 2.634 (US$ 859) per metrik ton. Pada pukul 11.53 waktu Malaysia, harga sedikit melandai di RM 2.619.
Harga CPO ini rebound setelah kemarin anjlok ke level terendah sejak September 2010. Harga CPO sudah terjun 13% di kuartal ketiga ini. Ini merupakan angka penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal terakhir 2008.
Kenaikan stok CPO di Malaysia, produsen sawit kedua terbesar setelah Indonesia, di tengah musim panen sawit telah menekan harga CPO sehingga semakin murah. Namun, di sisi lain, hal ini membuat selisih harganya dengan minyak kedelai makin besar.
Minyak kedelai US$ 308,1 per ton lebih mahal daripada minyak sawit . Bahkan angka selisih harga itu mencapai US$ 333,18 per ton pada 24 September lalu yang menjadi selisih harga terbesar sejak November 2008.
“Kondisi tanaman kedelai AS yang buruk menimbulkan kebutuhan akan sumber alternatif minyak sayur. Pencarian substistusinya akan semakin intensif,” kata Alvin Tai, analis OSK Investment Bank Bhd dalam laporan risetnya hari ini.
Menurutnya, penurunan hasil panen kedelai di AS akan menambah permintaan 1,8 juta substitusi kedelai. “Kebanyakan akan berupa minyak sawit,” tuturnya.
Hari ini, harga kedelai naik 0,6% ke US$ 15,80 per gantang di Chicago Board of Trade. Sementara minyak kedelai untuk kontrak Desember terangkat 0,3% ke 52,75 sen dollar per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News