kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suplai berlebih, CPO anjlok


Selasa, 25 September 2012 / 06:43 WIB
Suplai berlebih, CPO anjlok
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan, kita sekarang mengerti tracing penting dalam penanganan Covid-19.


Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Persediaan minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) yang terus meningkat membuat harga komoditas ini tergencet. Para analis memperkirakan, penurunan harga CPO masih akan berlanjut hingga akhir pekan ini.

Harga CPO pengiriman Desember 2012, Senin (24/9) sampai pukul 15.45 WIB berada di RM 2.651 per ton. Harga CPO di bursa derivatif Malaysia melemah 4,05% dari penutupan akhir pekan lalu. Harga ini merupakan level terendah dalam dua tahun.

Harga CPO pengiriman Desember 2012 di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia pun menurun 4,61% dibanding penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.160 per kg.

Penyebabnya adalah adanya ekspektasi kenaikan persediaan CPO di Malaysia pada Oktober, November dan Desember. Dorab Mistry, Direktur Godrej International Ltd seperti dikutip Bloomberg dalam pertemuan di Mumbai, menambahkan pada Januari 2013, diprediksi jumlah persediaan di Malaysia akan mencapai 3 juta ton. Mistry menuturkan, persediaan di Indonesia pun meningkat jauh di atas estimasi 1,5 juta - 2 juta ton.

Alvin Tai, Analis OSK Investment Bank Bhd seperti dikutip Bloomberg, tak yakin persediaan bisa menumpuk 3 juta ton. Sebab, permintaan China dan India rendah.

Tren bearish

Para pembicara di konferensi di Mumbai mengatakan, harga CPO kemungkinan bearish. Dan diperkirakan, akan turun hingga RM 2.500 per ton pada Desember.

Kepala Analis Askap Futures, Suluh Wicaksono mengatakan, penurunan harga CPO masih akan berlanjut. Produksi biofuel di India turun sehingga mengurangi permintaan CPO yang merupakan bahan baku biofuel.

Naiknya persediaan minyak kedelai di AS disebut, Analis Monex Investindo Futures, Ariana Nur Akbar sebagai pemicu penurunan harga. Sedangkan secara teknikal harga CPO diproyeksi turun.

Itu terlihat dari Guppy Multiple Moving Average menunjukkan potensi turun. Stochastic di level 20, membuka peluang bertahan di area negatif. Moving average convergence divergence juga menunjukkan harga masih akan tertekan.

Karena itu, Ariana memprediksi CPO masih tertekan dalam sepekan. Di area support RM 2.563 - RM 2.399 dan resistance RM 2.747 - RM 2.830 per ton.

Prediksi Suluh, penurunan harga CPO bisa berlanjut hingga akhir tahun dengan level terendah RM 2.500. Sedang dalam sepekan, CPO masih berpeluang melemah di area support RM 2.550 - RM 2.700 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×