Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
KUALA LUMPUR. Hari ini harga minyak sawit (CPO) rebound setelah tumbang ke level terendah dalam 19 bulan kemarin.
Kontrak CPO pengiriman Desember di Bursa Berjangka Malaysia melaju 1% ke RM 2.889 (US$ 945) per metrik ton. Pada pukul 15.37 waktu Malaysia, harga kontrak itu stabil di RM 2.877. Harga membaik setelah anjlok 4,7 , yang terburuk sejak 23 Februari 2011.
Menurut riset Oil World, konsumsi minyak sawit bakal meningkat selama kuartal ke depan karena pasokannya berlimpah, sementara produksi sesama minyak tumbuhan menurun. India, China, dan Uni Eropa diprediksi akan menambah impor CPO.
Lembaga riset asal Hamburg itu memperkirakan produksi CPO dunia bertambah 3,1 juta atau 3,2 juta ton pada tahun depan yang dimulai 1 Oktober.
Namun, permintaan CPO juga mulai tumbuh. “Permintaan berdatangan karena harga yang rendah saat ini. Bagi negara seperti India dan Pakistan, menarik untuk menumpuk stok,” ujar Ker ChungYang, analis Philips Futures Pte di Singapura.
Dalam laporan riset World Oil yang dirilis kemarin, harga CPO telah diperdagangkan dengan diskon yang sangat lebar dari harga minyak tumbuhan lainnya. Sebab, pasokan CPO berlimpah di Asia Tenggara.
Dibandingkan dengan minyak kedelai, CPO lebih murah US$ 290,84 per ton hari ini. Padahal menurut data Bloomberg, selisih harga rata-rata keduanya dalam lima tahun terakhir sebesar US$ 167,60.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News