Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuka pekan dengan penguatan. Setelah data ekspor Malaysia periode 1-20 September 2015 tercatat positif serta dukungan dari rebound harga minyak mentah dunia. Meski diduga penguatan ini masih prematur.
Mengutip Bloomberg, Senin (21/9) pukul 14.25 WIB harga CPO kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange melesat 2,18% ke level RM 2.149 per metrik ton atau setara US$ 503,22 per metrik ton. Begitu pun, harga masih terseret 4,10% dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan laporan data intertek ekspor CPO Malaysia periode 1 – 20 September 2015 naik 7,6% menjadi 1.067.243 ton dari periode 1 – 20 Agustus 2015 lalu. “Ini yang menjaga penguatan harga CPO,” kata Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures
Selain memang masih ada beberapa faktor lain yang mendorong kenaikan harga CPO. Sebut saja rebound-nya harga minyak mentah dunia serta pelemahan Ringgit Malaysia yang masih terus berlanjut. “Ringgit melemah sekitar 1,4% sehingga membuat harga CPO pun ikut terangkat,” ujar Deddy.
Ditambahkan produksi dari Indonesia, salah satu produsen terbesar CPO diduga akan terganggu. Menyusul serangan kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera, Indonesia.
Produksi bisa semakin menipis, setelah cuaca yang sangat kering dan terganggunya produksi di Indonesia. “Sehingga bisa mengangkat harga atau paling tidak menjaga level harga,” kata Deddy.
Menurut dugaan Purushothaman Kumaran, CFO IJM Plantations Bhd, produksi CPO di area yang terkena dampak kabut asap bisa turun 10% - 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News