Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Country Director Fasset Indonesia Putri Madarina, memilih Bitcoin sebagai instrumen investasi andalan. Aset kripto dipandang sebagai masa depan investasi untuk tiap kalangan.
Alasan Putri memilih aset kripto terutama Bitcoin (btc) karena berpotensi memberikan peluang keuntungan yang sama bagi setiap orang. Berinvestasi kripto pun bisa dimulai dengan dana murah meriah, tidak semahal properti ataupun juga saham.
Baca Juga: Fasset Bakal Fasilitasi Pembayaran Zakat Menggunakan Kripto di Indonesia
‘’Kalau Bitcoin bisa dimulai dari Rp 50 ribu. Bahkan, saya percaya diri menyarankan bitcoin untuk investasi jangka panjang, misalnya kepada petani, asalkan rutin investasi tiap bulan,’’ ujar Putri saat diwawancarai Kontan.co.id, belum lama ini.
Putri menjelaskan, dirinya pun sudah pernah mengkalkulasi keuntungan investasi bitcoin. Berdasarkan perhitungannya, beli bitcoin lewat metode cicil, nilai keuntungannya sama dengan investasi dalam jumlah besar sekaligus.
Sebagai contoh, investasi bitcoin sebesar Rp 1 juta setiap bulan selama tiga tahun, berpotensi menghasilkan sebesar Rp 1 miliar. Hasilnya setara dengan membeli bitcoin dalam jumlah sebesar Rp 100 juta sekaligus dengan jumlah pembelian yang sama.
Baca Juga: Kripto Bergairah, Fasset Menyediakan Hadiah 1 Bitcoin Bagi Pelanggan Indosat
Wanita lulusan Master of Business Administarion di Universitas Bina Nusantara ini memang sudah dilatih orang tua untuk mengelola keuangan pribadi sedari kecil. Misalnya seperti menabung uang Tunjangan Hari Raya (THR), sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Putri juga dikenal sebagai Financial Planner atau Perencana Keuangan khususnya bidang syariah. Selain di Fasset Indonesia, Putri merupakan Founder & CEO Vestora (PT Halalvestor Global Asia), sebuah platform fintech syariah.
Putri Madarina sendiri pertama kali memulai investasi yakni pada tahun 2009. Wanita kelahiran Amerika Serikat (AS) ini, baru mulai sadar betapa pentingnya investasi saat berkuliah ketimbang menyimpan uang saja di bank.
‘’Saya merasa duit sudah tidak berkembang lagi di bank. Waktu itu belum ngerti inflasi dan uang tidak bertambah-tambah. Kemudian akhirnya uang di bank, saya belikan emas,’’ tuturnya.
Baca Juga: Trump akan Umumkan Tarif Balasan terhadap Banyak Negara Pekan Depan
Barulah pada tahun 2017, Putri mulai mengenal investasi aset kripto terutama Bitcoin. Kala itu, Putri masih ragu-ragu membeli Bitcoin, hingga akhirnya masuk saat harga sudah menyentuh Rp 38 juta.
Meski akui cukup terlambat masuk, namun Putri tidak menyesali keputusannya itu karena harga Bitcoin terus menanjak. Putri terhitung masih meraup keuntungan berlipat ganda saat menjual aset kripto terbesar itu di posisi Rp 200 juta.
Menariknya, alasan lainnya Putri beinvestasi Bitcoin yakni terinspirasi dari sang kakek. Bitcoin dinilai satu-satunya instrumen investasi yang paling memungkinkan saat ini untuk mengulang cerita sukses kakeknya.
Putri terpukau dengan pengelolaan keuangan mendiang kakeknya yang berlatar belakang sebagai orang biasa. Berkat jual vespa ditukar dengan tanah di tahun 1970-an, kakek putri telah menjadi perintis bagi kesuksesan di keluarganya.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Koin Kripto Apa yang Paling Menarik?
‘’Dulu teman-teman kakek fokus beli mobil, sedangkan kakek saya beli tanah. Ternyata harga sewa properti bagus dan uang keuntungan tersebut diputar lagi untuk beli rumah lainnya. Saya takjub dengan kakek sebagai orang kampung yang bisa berpikir ke arah situ,’’ cerita Putri.
Tentunya, cerita manis keuntungan tersebut juga tidak luput dari derita kerugian. Putri tak menampik bahwa ia sempat merugi berinvestasi khususnya di instrumen saham. Walau jumlahnya tak besar, namun kerugian itu cukup membuatnya kapok untuk investasi saham.
Terakhir kali Putri memiliki aset saham yakni pada tahun 2020 lalu. Menurut dia, saham barangkali kurang cocok dengan profil investasi pribadi dan terdapat faktor teknis lainnya seperti strategi timing ataupun analisis.
Kendati demikian, Putri berpendapat bahwa tidak melakukan investasi juga merupakan bagian dari investasi. Tidak hanya saham, Putri juga sempat berhenti membeli bitcoin pada tahun 2020 hingga 2022.
Baca Juga: Trump Media Ajukan Merek Dagang untuk Produk Investasi Bitcoin dan Industri AS
Selama masa vakumnya tersebut, Putri menyadari sudah waktunya untuk melakukan evaluasi dan jangan mudah terjerumus FOMO. Di samping itu, sembari mengumpulkan idle money untuk persiapan mulai investasi lagi.
Namun, tren ikutan-ikutan atau Fear of Missing Out (FOMO) dalam investasi, sebenarnya tidak selalu buruk. Asalkan FOMO tersebut bisa ditakar kerugiannya dan tidak sampai menganggu portofolio investasi.
Misalnya seperti beli koin kripto bernilai receh menggunakan duit ngopi atau duit yang memang bukan untuk kebutuhan sehari-hari. Risiko investasi dengan duit ngopi tersebut mungkin hanya tidak bisa ikutan nongkrong.
Baca Juga: Industri Kripto di 2025 Diperkirakan Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Selain itu, penting bagi calon investor untuk membangun uang kas terlebih dahulu agar memiliki fleksibilitas untuk berinvestasi nantinya. Ini termasuk membebaskan diri dari utang, supaya uang yang dibayarkan untuk utang tersebut tidak lebih besar nilainya daripada keuntungan yang didapatkan dari investasi.
‘’Sebenarnya punya cicilan ga masalah, asalkan utang diperkecil atau pendapatan yang diperbesar,’’ sebut Putri.
Putri mengungkapkan, portofolio investasinya saat ini terdiri dari Bitcoin, emas dan pasar uang. Dari skala 1-100%, Bitcoin memiliki porsi terbesar sekitar 60%, kemudian emas sebesar 20%, serta instrumen pasar uang meliputi kas dan reksadana pasar uang sebesar 20%.
Ibu satu anak ini turut mewariskan kebiasaan berinvestasi kepada putrinya yang saat ini sudah kelas 4 SD. Putri Madarina bersama suami berharap bisa menanamkan perilaku gemar menabung kepada anak daripada suka menghabiskan uang.
Baca Juga: The Fed Dukung Adopsi Stablecoin untuk Perkuat Dominasi Dolar AS
Di luar kesibukannya memimpin Fasset Indonesia, Putri menyukai hobi seputar seni. Maklum, jauh sebelum mengenal luas investasi, wanita 37 tahun ini merupakan lulusan dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Pelita Harapan.
Putri dulu pernah memiliki bisnis clothing line pada tahun 2010-2013. Kegemarannya menyukai barang-barang bermerek (branded) itu memang sudah disadari sejak SMA. Sementara untuk saat ini, Putri memposisikan diri sebagai penikmat fesyen (fashion).
Dalam waktu dekat, Putri berencana meluncurkan buku seputar tips investasi. Salah satunya buku tersebut akan bercerita tentang sang kakek sebagai sosok luar biasa, seorang yatim piatu yang mampu menghidupi dua generasi di bawahnya.
‘’Lingkungan terdekat saya juga banyak yang belum paham investasi. Jadi saya berharap dengan bahasa sesederhana mungkin, orang-orang bisa paham mengatur pos keuangan,’’ tandas Putri.
Selanjutnya: -Pakai Tips Ini Untuk Hadapi Menstruasi di Hari Pernikahan Anda
Menarik Dibaca: -Pakai Tips Ini Untuk Hadapi Menstruasi di Hari Pernikahan Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News