Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Cisarua Muntain Dairy Tbk (CMRY) mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari – September 2025. Sentimen daya beli diperkirakan menjadi penentu kinerja CMRY hingga akhir tahun.
CMRY membukukan pendapatan Rp 7,9 triliun per kuartal III – 2025, tumbuh 18,63% secara year on year (yoy). Sedangkan laba bersih mencapai Rp 1,6 triliun, naik 38,51% yoy.
Putu Chantika Putri, Ciptadana Sekuritas Asia menjelaskan, berdasarkan segmen, penjualan produk susu terus pulih, naik 28,0% yoy di kuartal III – 2025. Hal ini didukung oleh konsumsi di luar rumah yang lebih tinggi.
CMRY juga memperkenalkan varian produk yang lebih sehat, termasuk minuman yogurt tanpa tambahan gula, yang telah mendapatkan daya tarik kuat dari konsumen dan dapat membantu memitigasi risiko dari potensi kebijakan pajak gula.
Baca Juga: Menanti Tren Penguatan Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Saham Cisarua Mountain (CMRY)
“Manajemen tetap yakin bahwa momentum pertumbuhan akan berlanjut hingga Triwulan IV 2025 dan Semester I 2026, didukung oleh inovasi produk, peningkatan daya beli, dan penetrasi kategori yang rendah. Sementara itu, segmen makanan konsumen tetap berada pada lintasan pertumbuhan yang kuat, naik 29,0% YoY, dengan utilisasi pabrik mencapai sekitar 80%,” ujar Putu dalam risetnya pada 10 November 2025.
Putu mencatat belanja modal tahun ini sebagian besar dialokasikan untuk pabrik baru di segmen ini, yang sedang dalam proses penyelesaian dan diharapkan beroperasi pada September 2026. Fasilitas ini secara efektif akan menggandakan total kapasitas, mendukung pertumbuhan jangka menengah. Segmen ini diperkirakan akan tetap tangguh pada kuartal IV – 2025, didukung oleh peningkatan permintaan musiman.
“CMRY sedang mempercepat perluasan jaringan distribusi Miss Cimory, dengan target meningkatkan cakupan dari sekitar 8.000 gerai menjadi 16.000 gerai,” ungkap Putu.
Manajemen mengharapkan eksekusi yang lebih cepat didukung oleh infrastruktur yang mapan, ekuitas merek yang lebih kuat, dan bauran produk yang lebih luas, yang akan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas gerai.
Baca Juga: Cimory (CMRY) Akan Bagikan Dividen Interim Rp 793,46 Miliar, Cek Jadwalnya
Sementara itu, CMRY bertujuan untuk meningkatkan kontribusi ekspornya menjadi sekitar 10% dari total penjualan dalam 5 tahun sampai 8 tahun ke depan (dari sekitar 1% saat ini). Hal itu didukung oleh strategi pemilihan pasar yang terfokus yang memprioritaskan ukuran populasi, intensitas persaingan, dan potensi pengembangan kategori seperti yogurt di Kamboja dan Filipina.
Namun, Muhammad Thoriq Fadilla, Research Analyst Bumiputera Sekuritas mengatakan, dari sisi makro, beberapa indikator penting perlu dicermati CMRY. Seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan indeks keyakinan konsumen. Data-data ini memberi gambaran mengenai kondisi ekonomi dan faktor-faktor yang mendorong kenaikan atau penurunan inflasi.
“Jika difokuskan pada emiten, laporan keuangan kuartal IV dan laporan full-year akan menjadi penentu arah sentimen pasar,” ujar Thoriq kepada Kontan, Senin (17/11/2025).
Di luar itu, Thoriq melihat performa segmen makanan yang menjadi motor utama pertumbuhan CMRY sepanjang tahun serta kelancaran distribusi dan keberhasilan peluncuran produk baru juga merupakan faktor penting untuk menjaga momentum kinerja hingga akhir 2025.
Thoriq bilang dari sisi teknikal, harga saham CMRY saat ini sudah berada di area yang cukup tinggi dan bahkan mendekati level tertingginya. Pergerakan selanjutnya sangat tergantung pada momentum pasar serta sentimen yang mendukung pertumbuhan kinerja emiten.
“Secara fundamental, valuasi CMRY tergolong mahal. Dengan P/E sekitar 23,51x, dibandingkan rata-rata industri dan sektor yang berada di 13,89x, harga CMRY saat ini tercermin sebagai overvalued. Meski begitu, prospek bisnis CMRY tetap positif sehingga masih terdapat ruang kenaikan dalam jangka menengah,” terang Thoriq.
Putu memproyeksikan pendapatan dan laba bersih CMRY tahun 2025 masing – masing mencapai Rp 10,66 triliun dan Rp 2,21 triliun. Adapun pada tahun 2024 CMRY membukukan pendapatan Rp 9,02 triliun dan laba bersih Rp 1,51 triliun.
Putu merekomendasikan buy saham CMRY dengan target harga Rp 6.800 per saham. Sedangkan Thoriq merekomendasikan hold saham CMRY dengan target harga Rp 6.500 per saham.
Selanjutnya: Gandeng Equinix, Groq Rilis Layanan AI Inferance Berlatensi Rendah di Asia-Pasifik
Menarik Dibaca: Buat Para Pekerja, Mengelola dan Mengembangkan Uang Tidak Harus Rumit lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













