Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) mencatat kinerja solid pada kuartal I 2025. Meski begitu, penurunan pendapatan pada segmen susu mengindikasikan potensi perlambatan pertumbuhan ke depan.
Analyst Buana Capital James Stanley Widjaja menyebutkan, pendapatan segmen susu CMRY turun 5,7% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 863,7 miliar di kuartal I 2025, terendah dalam dua tahun terakhir. Menurut James, lemahnya daya beli dan ketatnya persaingan di pasar susu UHT menjadi penyebab utama.
Penurunan pada segmen susu dipandang memberikan tekanan pada margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM). “Margin laba kotor di kuartal I 2025 berada di level 44,5%, masih relatif tinggi meski turun 150 basis poin dibanding kuartal sebelumnya,” tulis James dalam riset, Rabu (7/5).
Dus, GPM CMRY diperkirakan melandai ke kisaran 42%–44% sepanjang 2025. Di sisi lain, pengeluaran iklan dan promosi juga telah dinormalisasi ke level 12% dari pendapatan, setelah sebelumnya mencapai 14,3% di 2024.
Baca Juga: Masih Hadapi Banyak Tantangan, Ini Rekomendasi Saham Cisarua Mountain Dairy (CMRY)
Secara keseluruhan, pendapatan CMRY tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 2,43 triliun di kuartal I 2025. Pertumbuhan pendapatan didukung produk makanan konsumen yang mencatat pertumbuhan signifikan, yakni 41,1% yoy menjadi Rp 1,57 triliun.
Dari laba bersih, CMRY mencetak pertumbuhan 24,2% yoy menjadi Rp 479,86 miliar per kuartal I 2025. Kenaikan laba bersih ditopang margin laba yang lebih baik dari perkiraan.
James tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah CMRY berkat strategi peluncuran produk baru dan perluasan kanal distribusi. Dia melihat potensi pertumbuhan masih terbuka melalui varian rasa baru di segmen makanan dan peluncuran lini produk susu baru ‘Eat Milk’.
Sementara itu, penjualan dari kanal grosir tradisional (GT) dan agen Miss Cimory pun meningkat masing-masing 26% dan 84% YoY, berkontribusi hingga 55% terhadap total penjualan.
Karenanya, James memperkirakan, pendapatan dan laba bersih CMRY tetap bertumbuh sepanjang 2025 ini, masing-masing sebesar 9,97% yoy dan 9,27% yoy. Walaupun memang, dari estimasi sebelumnya, proyeksi pendapatan dipangkas 3,3% dan proyeksi laba bersih dipangkas 4% karena revisi proyeksi penjualan segmen susu.
Buana Capital mempertahankan rekomendasi buy saham CMRY dengan target harga Rp 5.300. "Kami menilai CMRY masih menarik dalam jangka panjang berkat bauran produk yang inovatif, ekspansi distribusi yang agresif, serta fundamental yang solid," kata James.
Baca Juga: Cisarua Mountain Dairy (CMRY) Bidik Pertumbuhan Penjualan Dobel Digit di Tahun 2025
Selanjutnya: Perjanjian Dagang AS dan China Berpotensi Jadi Titik Balik untuk Industri Kripto
Menarik Dibaca: Ini 9 Alasan Warna Swiss Coffee jadi Favorit Desainer Interior pada 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News