kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciamik, Aneka Gas Industri (AGII) raih pendapatan Rp 2,2 triliun di 2019


Kamis, 07 Mei 2020 / 15:03 WIB
Ciamik, Aneka Gas Industri (AGII) raih pendapatan Rp 2,2 triliun di 2019
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Rachmat Harsono


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,20 triliun pada tahun 2019 atau meningkat sebesar 6,3% secara tahunan (yoy).

Di sisi lain, laba bruto AGII tumbuh 6,2% yoy menjadi Rp 997,79 miliar di tahun lalu. Di saat yang sama, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AGII mencapai Rp 100,97 miliar atau tumbuh 1,2% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 99,73 miliar.

Direktur Utama AGII Rachmat Harsono mengatakan, untuk mencapai penjualan Rp 2,2 triliun, perusahaan telah bekerja keras dalam mengembangkan bisnis dan mempertahankan keunggulan sebagai pemimpin pasar. Sejak tahun 2017, pertumbuhan penjualan AGII per kuartal rata-rata dua kali lebih besar dari pertumbuhan PDB.

Baca Juga: Gelontorkan capex Rp 200 miliar, Aneka Gas Industri (AGII) perkuat bisnis gas medis

“Kami melihat pertumbuhan yang baik dari segmen seperti sektor kesehatan, barang konsumer, dan manufaktur lainnya, meskipun perlambatan pertumbuhan PDB yang terjadi di kuartal IV 2019 juga mempengaruhi bisnis perusahaan,” ungkap dia seperti dikutip Kontan.co.id dalam situs resmi AGII, Kamis (7/5).

Ia melanjutkan, jaringan yang berskala nasional, operasi yang efisien dan terintegrasi, serta mekanisme harga pass-through membantu AGII untuk menghasilkan marjin EBITDA dan laba bersih yang cukup stabil, yakni masing-masing sebesar 31,1% dan 4,7% terhadap penjualan di tahun 2019.

Tak hanya itu, berkat komitmen menjaga efisiensi dari beban pokok, AGII sanggup mencetak marjin kotor sebesar 45,3% di tahun 2019 atau stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, rasio liabilitas terhadap ekuitas AGII pada tahun 2019 adalah sebesar 1,13 kali atau sesuai dengan komitmen manajemen untuk terus mengusahakan agar rasio tersebut berada di bawah level 1,5 kali.

“Kami akan terus mengusahakan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis, meningkatkan efisiensi, dan menjaga daya saing perusahaan dalam kondisi ekonomi yang berbeda-beda,” imbuh Rachmat.

Sementara itu, AGII mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 5,8% (yoy) menjadi Rp 685,49 miliar pada tahun 2019. Hal ini didukung tak hanya oleh pertumbuhan dari sektor kesehatan dan manufaktur lainnya, melainkan juga karena pengelolaan beban pokok dan beban operasional yang efisien.

Baca Juga: Wabah corona melanda, Aneka Gas Industri (AGII) akan maksimalkan bisnis gas medis

Laba usaha AGII juga tumbuh 4,5% (yoy) menjadi RP 407,02 miliar di tahun 2019. Namun, laba tahun berjalan perusahaan turun 9,6% (yoy) menjadi Rp 103,43 miliar di tahun lalu. Hasil ini disebabkan perlambatan pertumbuhan dari segmen jasa dan peralatan yang disertai dengan peningkatan biaya keuangan dari penerbitan obligasi pada Maret 2019.

Meski begitu, laba yang diatribusikan kepada entitas induk cenderung stabil sehingga menghasilkan laba per saham sebesar Rp 32,93 per saham di tahun 2019 atau meningkat 1,2% (yoy) dari tahun sebelumnya.

Rachmat juga menyebut, kemampuan untuk memastikan aset dan dana yang cukup untuk mendukung operasional perusahaan adalah kunci dari pertumbuhan yang berkelanjutan.

Maka tak heran hingga akhir tahun 2019, total aset AGII mencapai Rp 7,02 triliun atau meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu sebesar Rp 6,65 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh penambahan aset tetap untuk perawatan pabrik-pabrik maupun filling station eksisting serta untuk pembangunan filling station baru.

Lebih lanjut, menimbang keadaan ekonomi yang saat ini tengah menghadapi pandemi virus corona, AGII menyadari pentingnya memastikan ketersediaan gas medis yang aman dan cukup untuk melayani pelanggan.

Untuk mengantisipasi perlambatan dari sektor-sektor yang terkena dampak virus corona, AGII juga akan melanjutkan strategi efisiensi operasional.

AGII akan terus melayani kebutuhan gas dan menjaga keberlangsungan gas untuk sektor-sektor yang membutuhkan, termasuk di antaranya sektor kesehatan, makanan dan minuman, energi, dan banyak lainnya,” pungkas Rachmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×