kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.879   51,00   0,32%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Chitose bidik kenaikan laba dan dorong efisiensi


Selasa, 24 April 2018 / 11:28 WIB
Chitose bidik kenaikan laba dan dorong efisiensi
ILUSTRASI. RUPS PT Chitose Internasional Tbk


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chitose Internasional Tbk akan berfokus pada tiga segmen penjualan untuk mendongkrak pendapatan. Emiten berkode CINT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membidik kenaikan laba sebelum pajak perusahaan tahun ini sebesar 10,5%.  

Tahun 2017, laba sebelum pajak Chitose tercatat sebesar Rp 38,31 miliar. Dengan target tersebut, diharapkan tahun ini laba sebelum pajak Chitose bakal naik menjadi Rp 42,6 miliar.

Direktur Keuangan Chitose Internasional Fadjar Swatyas mengatakan, segmen penjualan yang akan menjadi andalan adalah hotel dan restoran, sekolah, dan kantor. "Sektor yang diutamakan adalah furnitur untuk hotel, banquet, and restoran, lalu untuk sekolah, dan work meeting," kata Fadjar, Senin (23/4).

Meningkatnya pembangunan gedung perkantoran, perhotelan, dan restoran diyakini Chitose akan menjadi pendongkrak penjualan untuk segmen work meeting, hotel, banquet, and restoran. Sementara, tingginya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menjadi peluang besar bagi penjualan furnitur untuk segmen sekolah.

Tahun ini Chitose menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditures (capex) sebesar Rp 5,4 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan produk, produk baru, dan meningkatkan produktivitas. Sementara itu, seluruh sisa dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 6,92 miliar digunakan untuk pengembangan flagship shop.

Selain itu, agar margin perusahaan ini tidak tergerus, Chitose berencana melakukan efisiensi operasional pabrik yang berada di Cimahi karena tingginya upah. Tercatat, Upah Minimum Kota (UMK) di daerah itu tahun 2018 naik 8,71% menjadi Rp 2,68 juta.

Direktur Keuangan Chitose Internasional Fadjar Swatyas menandaskan bahwa efisiensi yang dilakukan perusahaan ini tidak akan sampai mengurangi jumlah karyawan. Efisiensi yang dilakukan lebih berupa peningkatan produktivitas dan menekan harga produksi. "Kami akan mencari produktivitas. Kalau sampai menurunkan karyawan agak susah," tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×