CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Cermati Strategi Hatten Bali (WINE) Meraup Cuan dari Bisnis Wine


Sabtu, 01 April 2023 / 04:35 WIB
Cermati Strategi Hatten Bali (WINE) Meraup Cuan dari Bisnis Wine


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

WINE pun siap melancarkan ekspansi, bahkan siap mengambil ancang-ancang untuk menggarap pasar ekspor. Tapi untuk saat ini WINE akan terlebih dulu fokus memperkuat bisnisnya di pasar lokal.

"Dalam jangka panjang tentu kami merencanakan untuk ekspor namun untuk tahun ini akan fokus memperkuat pasar di dalam negeri," ujar Ketut.

WINE akan memperluas penetrasi ke kota-kota besar lainnya melalui kerja sama dengan sub-distributor. Selain itu, WINE ingin menjaring potensi pertumbuhan penjualan dari momentum bangkitnya pariwisata internasional di Bali. 

Baca Juga: Hatten Bali (WINE) ARA di Hari Pertama, Profit Taking atau Masih Menarik Koleksi?

Tak hanya memperluas pasar, WINE juga akan gencar menambah variasi produknya. Rencananya, pada awal April 2023 WINE bakal meluncurkan produk baru pada brand TWO islands yaitu TWO Islands Sparkling Shiraz.

"Selanjutnya kami secara periodik akan menambah brand atau produk sesuai dengan perkembangan market yang ada," tambah Ketut.

Guna mengamankan rencana ekspansi tersebut, WINE pun memastikan pasokan bahan baku. Ketut menerangkan, brand Hatten Wines 100% dibuat dari anggur yang ditanam di lahan kebun sendiri dan melalui kemitraan.

WINE memiliki dan mengelola kebun anggur sendiri seluas 11,5 ha dan yang bermitra dengan petani seluas 13 ha. Perkebunan anggur ini tersebar area Kabupaten Buleleng, Bali. "Kami akan menambah area lahan perkebunan sejalan dengan peningkatan produksi dan penjualan," imbuh Ketut.

Sebagai strategi pengembangan bisnis, WINE konsisten melakukan riset dan pengembangan. WINE pun menjadi pioneer dalam bidang ini dan menanam varian anggur internasional seperti Malvasia Nera, Chenin Blanc, Colombard, Muscat St. Vallier, Shiraz.

Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Hatten Bali (WINE) Nyaris Tembus ARA di Awal Perdagangan

Sementara itu, bahan baku untuk brand TWO Islands, TWO Islands Reserve dan Dragonfly berasal dari Australia. "Kami memilih bahan bakunya dari daerah penghasil anggur premium di Australia Selatan," ujar Ketut.

Strategi WINE mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan akan ditopang oleh dana dari Initial Public Offering (IPO). Lewat aksi korporasi ini WINE memetik dana segar sebesar Rp 87,46 miliar.

Dana tersebut dipakai untuk keperluan modal kerja, dengan alokasi 20% untuk peningkatan pemasaran dan 80% untuk bahan baku. Terutama bahan baku anggur, baik perluasan kebun maupun tambahan impor.

Baca Juga: Ramai Hajatan IPO di Awal 2023, Simak Rekomendasi dan Profil 10 Calon Emiten

"Dana IPO yang terpakai sampai saat ini sebesar 31%, semuanya untuk keperluan pembelian bahan baku dan branding," terang Ketut.

Melalui berbagai strategi tersebut, WINE optimistis tahun ini bisa menumbuhkan penjualan 22% atau menjadi sekitar Rp 231 miliar. Sedangkan laba bersih ditargetkan naik 15% menjadi Rp 24,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×