kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Cermati Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di tengah Pelemahan Kinerja


Rabu, 13 November 2024 / 07:50 WIB
Cermati Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di tengah Pelemahan Kinerja
ILUSTRASI. Kinerja keuangan INKP dan TKIM kompak menyusut pada kuartal III 2024. Keduanya kompak mengalami penurunan laba dan penjualan.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja duo emiten kertas grup Sinarmas kurang menggembirakan hingga kuartal III-2024.

PT Indah Kuat Pulp & Paper Tbk (INKP) melaporkan laba sebesar US$ 226 juta hingga kuartal III 2024 atau turun 29,53% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 320,88 juta.

Penjualan bersih INKP juga tercatat menurun 9,91% dari posisi US$ 2,68 miliar per kuartal III 2023 menjadi US$ 2,42 miliar di periode yang sama tahun 2024.

Sementara itu, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga mencatatkan penurunan laba 23,44% menjadi US$ 102 juta per kuartal III 2024 dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 134 juta. 

Penjualan TKIM juga melemah 6,55% dari US$ 812 juta menjadi US$ 759 juta di periode sembilan bulan pertama tahun 2024.

Baca Juga: Laba Indah Kiat (INKP) Anjlok 20,53% Jadi US$ 226 Juta per Kuartal III 2024

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer memperkirakan pelemahan kinerja pada emiten kertas Sinarmas itu salah satunya disebabkan oleh penurunan volume permintaan pada market Asia. Di mana sebelumnya indeks manufaktur China menunjukkan kontraksi, yang berdampak pada permintaan untuk produk pulp dan kertas

"Hal ini menekan pendapatan karena China adalah pasar ekspor utama bagi kedua perusahaan ini. Selain itu fluktuasi nilai tukar juga berdampak pada kinerja kedua emiten tersebut yang segmentasi penjualannya di segmen ekspor," kata Miftahul kepada Kontan, Selasa (12/11).

Miftahul melihat untuk outlook jangka panjang faktor-faktor seperti peningkatan harga produk kertas, kenaikan permintaan dari e-commerce berupa kertas dan karton, meningkatnya permintaan terhadap produk ramah lingkungan, serta penguatan ekspor pasar dengan pertumbuhan tinggi terutama di Asia dan Afrika akan lebih berperan pada kinerja industri kertas domestik.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana menjelaskan penurunan kinerja ini disebabkan oleh sejumlah faktor 

Pertama, melemahnya permintaan kertas global dan domestik yang diakibatkan oleh perlambatan ekonomi membuat sektor ini kurang menarik, terutama karena produk kertas sangat terpengaruh oleh siklus ekonomi. 

"Produk kertas banyak digunakan dalam industri percetakan, kemasan dan pendidikan yang mengalami penurunan aktivitas," ucap Hendra kepada Kontan, Selasa (12/11).

Baca Juga: Suntik Modal Rp 300 Miliar, TKIM Tunjang Bisnis Anak Usaha HTI di Kalimantan Timur

Kedua, biaya bahan baku yang meningkat, terutama pulp, menekan margin keuntungan kedua emiten ini. Dengan harga pulp yang tinggi, biaya produksi menjadi lebih mahal dan menekan profitabilitas. 

Faktor ketiga, fluktuasi nilai tukar turut menambah tekanan keuangan karena sebagian besar bahan baku diimpor, sehingga volatilitas kurs memperbesar beban operasional dan keuangan perusahaan.

 

[X]
×