Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24,89 poin atau 0,38% ke level 6.638,46 pada perdagangan Jumat (14/2). IHSG kembali rebound di akhir pekan ini.
Analis mengatakan, kondisi pasar saat ini bisa dipertimbangkan sebagai momentum untuk melirik saham yang sudah terdiskon banyak, terutama pada saham lapis pertama alias blue chip.
"Kami masih meyakini saham blue chip dengan kinerja positif yang harganya terdiskon akan menarik dalam jangka panjang," kata Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi.
Optimisme serupa sempat disampaikan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman. Menurut Iman, tren pelemahan yang sedang menimpa IHSG bisa menjadi momentum untuk "time to buy", terutama bagi investor yang memiliki strategi investasi jangka panjang.
Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas sepakat, saham blue chip menarik untuk dikoleksi, khususnya di sektor perbankan. Namun, investor sebaiknya melakukan pembelian secara bertahap dengan strategi cost averaging, bukan hanya di satu harga.
Baca Juga: IHSG Naik di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Saham Bank Banyak Dijual Asing
Selain perbankan, volatilitas pada saham emiten komoditas juga bisa dipertimbangkan. William menambahkan, investor perlu cermat melihat momentum dan analisa teknikal pada saham blue chip tersebut.
"Harus lihat momentumnya, tidak bisa hanya karena asumsi harga yang terdiskon lalu terlalu cepat membeli, sedangkan tren melemah masih belum berakhir," terang Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah Budiman menyarankan, dalam situasi saat ini, sebaiknya pelaku pasar fokus dengan saham emiten yang memiliki porsi investor asing kecil namun punya potensi pertumbuhan yang besar. Di sisi lain, apabila ada emiten yang berencana melakukan aksi korporasi, sahamnya bisa bergerak anomali.
Fath pun mengingatkan posisi IHSG yang masih terbuka untuk kembali merosot. "Rebound yang diharapkan adalah dengan volume yang besar dan juga ada partisipasi dari asing dalam skala besar. Selama belum ada dua hal ini, IHSG masih rawan koreksi," ungkap Fath.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reyhan Pratama menimpali, pelaku pasar harus lebih berhati-hati di tengah kondisi pasar yang masih bearish. Terlepas dari sektor atau klasifikasi saham tersebut, investor sebaiknya menghindari terlebih dulu saham yang sedang downtrend.
"Terlepas blue chip atau bukan, fokus pada saham yang sedang uptrend atau sideways dengan peningkatan volume untuk trading jangka pendek maupun swing trade," ungkap Reyhan.
Baca Juga: Asing Net Sell Jumbo di BBRI dan BBCA, Cek Saham yang Banyak Dilego, Jumat (14/2)
Selain itu, pelaku pasar bisa memperhatikan momentum yang bisa menjadi sentimen pendorong bagi bisnis emiten tersebut. Di antara saham blue chip konstituen indeks LQ45, Reyhan menjagokan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Saham JPFA dan INDF juga menjadi pilihan William. Selain itu, William melirik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Sedangkan Audi menyarankan buy saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) untuk target harga Rp 2.830 per saham.
Selanjutnya, Audi merekomendasikan speculative buy PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan buy on break PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Target harga masing-masing ada di level Rp 4.810 dan Rp 1.725 per saham.
Sementara Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas menyarankan buy on weakness saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pada area Rp 2.810 - Rp 2.870. Pertimbangkan target harga Rp 3.150 - Rp 3.200, dan stoploss jika merosot ke level Rp 2.700 - Rp 2.730 per saham.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menjagokan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Berikut trading plan untuk ketiga saham tersebut:
1. UNTR
- Harga penutupan: Rp 24.875
- Support: Rp 24.000
- Resistance: Rp 25.825
- Target harga: Rp 27.500.
2. MAPI
- Harga penutupan: Rp 1.280
- Support: Rp 1.190
- Resistance: Rp 1.300
- Target harga: Rp 1.465
3. PGAS
- Harga penutupan: Rp 1.640
- Support: Rp 1.530
- Resistance: Rp 1.650
- Target harga: Rp 1.720.
Selanjutnya: Bingung Membaca Resep dengan Takaran Cup? Ini Ukuran Konversi Cup ke Gram
Menarik Dibaca: Promo JCO Val's Day Buy 1 Get 1 1/2 Dozen Donuts, Hanya Hari Ini 15 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News