Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian Pemilu 2024 menjadi salah satu sentimen kuat yang menggerakkan pasar di tahun 2024. Dampak hajatan politik terhadap pasar pun harus bisa dilihat investor sebelum mengatur portofolio investasi di tahun ini.
CEO and Founder Finansialku Melvin Mumpuni melihat, secara umum ada probabilitas besar The Fed akan menurunkan suku bunga acuan.
Ketika suku bunga acuan The Fed turun, ada kemungkinan Bank Indonesia (BI) juga akan menurunkan suku bunga.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Porsi Portofolio Investasi di Tahun 2024
“Sehingga, beberapa produk investasi yang diuntungkan adalah obligasi pemerintah, reksadana obligasi, dan saham berkembanng (growth),” ujarnya kepada Kontan, Kamis (4/1).
Dengan kondisi tersebut, Melvin menyarankan agar investor bisa menyusun portofolio secara seimbang, sesuai dengan perkembangan kondisi ekonomi makro, baik di Indonesia maupun Amerika Serikat (AS).
Untuk investor konservatif, Melvin menyarankan, sebesar 40% di obligasi, 35% di reksadana pasar uang, dan 25% di saham.
Baca Juga: Anabatic Technologies Naikkan Porsi Jasa dalam Portofolio Pendapatan Tahun 2024
Untuk investor moderat, disarankan 40% dialokasikan untuk saham, 40% di obligasi, dan 20% di reksadana pasar uang.
Untuk investor agresif, disarankan 70% dialokasikan di saham (value stock dan core stock), 20% di obligasi, dan 10% di reksadana pasar uang.
“Sektor saham dan emiten yang akan berkinerja baik di tahun 2024 nanti tergantung pada hasil pemilu. Siapa pemenangnya, maka emiten-emiten yang diuntungkan akan berbeda,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News