Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan realokasi aset di saat risiko atau ketidakpastian meningkat itu hal yang umum terjadi.
"Karena pada dasarnya investor akan mencari alternatif aset yang memberikan return lebih besar atau lebih stabil," ucapnya.
Audi mencermati ada pergerakan ke alternatif aset yang memberikan imbal hasil lebih besar dan lebih aman seperti emas, yang sudah menguat 14% secara year to date dan dolar Singapura yang naik 2,6%.
"Tetapi jika suku bunga The Fed sudah mulai terjadi relaksasi maka momentum inflow kembali dapat terjadi di IHSG seiring dengan imbal hasil yang menurun," kata dia.
Baca Juga: Daftar 5 Bansos yang Cair pada Bulan Maret 2025, Cek Apa Saja
Nico menambahkan, investor saat ini cenderung wait and see karena pasar tidak kondusif. Ini membuat transaksi juga mengalami penurunan sehingga membuat investor mencari alternatif investasi lain.
Untuk itu, Edwin mengatakan ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah untuk memulihkan kepercayaan domestik terhadap pasar saham Indonesia.
Pertama, menjaga stabilitas ekonomi dan kebijakan fiskal yang konsisten. Kedua, melakukan reformasi regulasi dan transparansi. Ketiga, memperkuat infrastruktur pasar modal.
"Pemerintah juga bisa mendorong diversifikasi sumber pendanaan dan ketergantungan pada sektor tentu. Misalnya, mengembangkan startup dan meningkatkan sektor infrastruktur dan energi terbarukan," ucap Edwin.
Baca Juga: 7 Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh, Apa Saja ya?
Kemudian pemerintah juga bisa meningkatkan pendidikan dan penyuluhan kepada investor. Terakhir, untuk meningkatkan kepercayaan investor asing pemerintah perlu menjaga stabilitas politik dan hukum.
Selanjutnya: Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini Saat IHSG Kembali Terkoreksi Kemarin
Menarik Dibaca: 25 Caption Bukber Penuh Kehangatan Untuk Lengkapi Foto Buka Bersama Sahabat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News