Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum lepas dari tekanan. Jumat (14/3), IHSG merosot 1,98% ke level 6.515,63. Selama sepekan, IHSG anjlok 1,81%.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menilai, IHSG sepekan terakhir ini melemah 1,81% karena tekanan dari transaksi asing yang deras, mencapai Rp 36,9 triliun di seluruh perdagangan.
“Tercatat saham big bank masih jadi yang paling banyak dilepas asing, seperti BMRI Rp 782 miliar, BBCA Rp 486 miliar, BBNI Rp 391 miliar dan BBRI Rp 283 miliar”, ucap Audi.
Hal ini dipengaruhi beberapa sentimen. Pertama, tensi perang dagang yang meningkat dapat memperbesar potensi pelemahan IHSG dalam jangka pendek hingga menengah.
“Bahkan terbaru kami mendengar ada wacana kenaikan tarif sebesar 200% untuk anggur dan alkohol lainnya dari negara-negara Eropa”, ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/3).
Baca Juga: Net Sell Asing Tembus Rp 1,77 Triliun Saat IHSG Tumbang 1,98% Hari Ini (14/3)
Kedua, sentimen banyaknya investor asing yang terus menarik dananya (outflow) dari pasar keuangan Indonesia. Aset yang dianggap aman dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi (safe haven asset) justru mencatatkan harga di level new ATH (New All-Time High), yang berarti harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengungkapkan pelemahan ini juga disebabkan sentimen domestik.
“Adanya defisit pada APBN mengindikasikan adanya perlambatan ekonomi,” ucapnya.
Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat terjadinya outflow dari investor asing di Indonesia sehingga masih membayangi pergerakan IHSG.
Pada perdagangan Senin (17/3), Audi memperkirakan IHSG cenderung bergerak melemah di rentang level 6.380 - 6.680.
“Apabila Fed Fund Rate (suku bunga bank sentral AS) tetap di level 4,5%, IHSG dan pasar akan cenderung netral. Namun, jika The Fed (bank sentral AS) bersikeras mempertahankan suku bunga tinggi, IHSG mungkin tidak turun tajam, tetapi juga tidak naik signifikan,” tambah Audi.
Baca Juga: Cek Blue Chip Bank LQ45 saat IHSG Anjlok pada Jumat (14/3), Ada BBCA, BBNI, dan BBRI
Sementara, Herditya juga memprediksi, IHSG Senin (17/3) masih melanjutkan penurunannya di level 6.499 - 6.665.
Untuk Senin (17/3), Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham PT Indosat Tbk (ISAT) dengan target harga di level Rp 1.475 - Rp 1.790 dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di level Rp 1.240 - Rp 1.650.
Sementara itu, MNC Sekuritas merekomendasikan PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga di level Rp 1.110 - Rp 1.150, PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) di level Rp 1.160 - 1.195, dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) di level Rp 1.460 - 1.490.
Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Hari Ini di Kota Banda Aceh Sabtu (15/3) Ramadhan 2025
Menarik Dibaca: 5 Drama Korea Ini Tampilkan Healthy Relationship Penuh Cowok Green Flag
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News