kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

CEO Edvisor.id Rekomendasikan Buy on Weakness Saham MAPI dan MAPA, Ini Alasannya


Selasa, 01 Agustus 2023 / 06:15 WIB
CEO Edvisor.id Rekomendasikan Buy on Weakness Saham MAPI dan MAPA, Ini Alasannya


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Emiten Grup MAP Cetak Kinerja Mantap di Semester I-2023

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, solidnya kinerja MAP grup, yakni MAPI dan MAPA ditopang oleh pertumbuhan segmen pendapatan eceran yg naik lebih dari 20% dibanding periode sama tahun lalu.

Menurut Praska kinerja MAP grup secara angka pertumbuhan tahunan relatif melambat seiring tren kenaikan suku bunga acuan serta melambatnya laju pertumbuhan penjualan ritel saat memasuki 2023. Namun MAP grup tetap mampu mencetak pertumbuhan laba hingga semester I-2023.

"Segmen penjualan ritel yang fokus pada produk kelas menengah atas yang mencakup produk aksesoris olahraga, fashion, food & beverage serta produk-produk lifestyle lain yang terkemuka dengan gerai ritel yang luas menjadi salah satu nilai unggul MAP grup," Jelasnya kepada Kontan, Senin (31/7).

Praska memperkirakan, kinerja emiten MAP grup masih mampu mencatatkan kinerja positif dibanding periode sama tahun lalu meskipun secara angka pertumbuhan tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Adapun, pertumbuhan yang melambat dikarenakan di tengah era suku bunga tinggi yang turut mempengaruhi belanja masyarakat di mana hal tersebut terefleksi pada tren penjualan ritel tahunan yang menurun.

Baca Juga: Kinerja Emiten Ciamik, Saham Kian Cantik

Di sisi lain, emiten peritel mengalami tren perlambatan kinerja di 2023 seiring dampak dari kenaikan suku bunga. secara margin laba operasional juga tergerus seiring dengan perlambatan pertumbuhan penjualan dan kenaikan biaya.

Praska mengatakan tantangan dari emiten peritel umumnya datang dari penurunan margin laba akibat menurunnya tingkat belanja masyarakat dan tingginya biaya operasional.

Menurut Praska saat ini saham MAPA dan MAPI sudah dalam tren bullish jangka panjang dan mencetak all time high.

Sehingga investor disarankan untuk buy on weakness karena akselerasi pertumbuhan harga saham tersebut diperkirakan sudah mempriced-in prospek kinerja MAP grup di 2023.

Praska merekomendasikan buy on weakness untuk saham MAPI dengan target harga Rp 1.890 dan MAPA dengan target harga Rp 730.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×