Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) menawarkan maksimal 20,78 miliar saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas ini mencapai 200% dari modal ditempatkan dan disetor.
Dari akrobat tersebut, perusahaan perdagangan jasa dan investasi menara telekomunikasi ini membidik dana maksimal Rp 2,07 triliun. nantinya, setiap satu saham lama berhak atas dua HMETD. Saat ini, total saham dalam portopolio CENT mencapai 24,6 miliar saham.
Clover Universal Enterprise Ltd yang memiliki 59,42% saham CENT berhak memperoleh 12,35 miliar HMETD. Clover juga akan melaksanakan haknya sebanyak 5,7 miliar HMETD senilai Rp 574,5 miliar. Sisa HMETD yang menjadi hak Clover yakni 6,6 miliar saham atau Rp 660,79 miliar, akan ditawarkan kepada pihak ketiga. Sayang, manajemen CENT belum mengungkapkan siapa pihak yang dimaksud.
Clover juga akan bertindak sebagai pembeli siaga yang akan membeli sisa saham baru itu. Pemegang saham publik bakal memiliki risiko penurunan presentasi kepemilikan saham alias dilusi maksimal 66,67% jika tak mengambil haknya dalam HMETD tersebut.
Selain dimiliki oleh Clover, saham CENT juga dimiliki oleh UBS AG Singapore Non-Treaty Ominibus sebesar 9,34% lalu, masyarakat memiliki 31,24 saham. Dengan asumsi seluruh penawaran umum terbatas (PUT) III ini dilaksanakan seluruhnya, Clover hanya akan memiliki 38,23% saham CENT dan kepemilikan masyarakat bertambah menjadi 52,43% .
Sementara itu, jika nantinya saham baru ini tak diserap oleh pemegang saham lama, maka, Clover akan mengempit 86,19% saham CENT. Lalu, kepemilikan saham UBS AG akan menurun menjadi 3,18% dan publik hanya akan mengempit 10,63% saham.
Dana dari rights issue itu bakal digunakan untuk memberi utang kepada PT Network Quality Indonesia (NQI) yang dimiliki oleh Sugiman Halim dan Muhammad Fitno. Sebelumnya, CENT akan lebih dahulu mengakuisisi NQI dari kedua pemilik itu. Nilai akuisisi itu sebesar Rp 105,49 miliar.
Hanya Rp 92,29 miliar yang akan dibayarkan CENT dari dana hasil rights issue. Lalu sisanya akan dibayarkan dari dana kas internal CENT. Sugiman dan Fitno sebagai pemilik NQI merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan CENT.
Setelah mengakuisisi, 93% dana rights issue akan digunakan untuk membayarkan utang NQI. "Total nilai pinjaman itu Rp 1,9 triliun," ujar manajemen CENT dalam prospektus Jumat (23/12).
CENT mengincar proyek-proyek yang dimiliki NQI. Perusahaan ini kini mengerjakan proyek in buildings solutions dan proyek micro cell yang bisa mendorong kegiatan usaha perseroan dengan cara menambah portofolio tenants dan meningkatakn tenanty ratio.
CENT akan memulai periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 5-11 Januari 2017 mendatang dan mencatatkan saham HMETD di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News