kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Cemas suplai terhambat krisis di Mesir, harga minyak terus melaju


Senin, 31 Januari 2011 / 11:58 WIB
Cemas suplai terhambat krisis di Mesir, harga minyak terus melaju


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. Harga minyak melanjutkan kenaikannya akibat krisis politik di Mesir memicu kekhawatiran kalau kerusuhan bisa menyebar ke negara-negara produsen minyak mentah di Timur Tengah.

Hingga pukul 11.50 WIB, harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Maret 2011 di Bursa NYMEX-AS naik ke US$ 89,69 per barel dari posisi penutupan sebelumnya di US$ 89,34 sebarel. Bahkan, pada pukul 07.14 WIB, harga emas hitam ini sempat menyentuh US$ 90,87 sebarel.

Energy Information Administration menyebut, sekitar 1 juta barel per hari minyak dikirimkan ke Utara melalui Terusan Suez, yang melewati Mesir. Pasokan tersebut untuk memenuhi permintaan dari Eropa dan negara maju lainnya.

Ben Westmore, ekonom energi dan mineral dari National Australia Bank Ltd menyebut, kecemasan di Mesir mengegrakkan harga komoditas dan pasar keuangan. "Kedekatan lokasi dengan Terusan Suez dan kemungkinan bakal adanya beberapa kendala untuk memmasok, berdampak pada harga minyak mentah," ungkapnya.

Arab Saudi dan tujuh negara lainnya diTimur Tengah, serta negara-negara Afrika Utara yang tergabung dalam OPEC memasok sekitar 31% produksi minyak dunia.

"Ketegangan di Mesir dan potensi menyebarnya ketegangan di sekitar kawasan tersebut menambah risiko terhadap harga minyak," kata Mark Pervan, kepala riset komoditas dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×