Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Harga minyak mentah diperkirakan bakal merosot pada perdagangan pekan depan, karena meningkatnya cadangan di AS. Hal itu ditenggarai akibat berkurangnya permintaan bahan bakar dan penurunan tingkat pemanfaatan kilang.
Sejumlah 17 dari 37 analis yang disurvei Bloomberg, memproyeksikan harga minyak akan turun hingga 4 Februari mendatang.
Pada 26 Desember lalu, pasar Energi menyebutkan pasokan minyak mentah naik 4,84 juta barel menjadi 340,6 juta barel per pekan lalu. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Oktober. Adapun, hingga 21 Januari, kapasitas operasi kilang berada di tingkat terendah sejak Oktober yaitu 81,8%.
Sementara, permintaan bahan bakar turun 1,6% menjadi 18,9 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini tingkat terendah sejak November.
James Zhang, analis komoditas dari Standard Bank di London, menyebutkan laporan terakhir menegaskan persediaan AS sudah mulai mengalami penumpukan musiman, yang akan berlanjut sampai Juni. "Tren ini sepertinya menekan pasar," ujarnya.
Hingga pukul 13.30 WIB, minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman Maret 2011 turun tipis dari US$ 85,64 per barel menjadi US$ 85,58 per barel. Jika dihitung dari Jumat lalu (21/1) di US$ 89,11 sebarel, minyak bahkan sudah terkoreksi 3,96% dalam sepekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News