kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Cek Rekomendasi Saham PTBA, ANTM, TINS dan INCO


Sabtu, 03 Agustus 2024 / 13:05 WIB
Cek Rekomendasi Saham PTBA, ANTM, TINS dan INCO
ILUSTRASI. Karyawan menyiapkan nikel kering yang akan dikemas sebelum diekspor di pabrik pengolahan milik PT VALE Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023). Produksi utama PT VALE Indonesia Tbk yaitu nikel matte dengan kandungan nikel 76 - 80 persen, cobalt 1 persen, sulfur 20 persen serta materi lainnya. ANTARA FOTO/Jojon/Spt.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Rekomendasi Saham

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menyoroti tiga emiten tambang BUMN yang sahamnya menjadi konstituen LQ45, yakni ANTM, INCO dan PTBA.

Menurut Ayu, kinerja semester pertama ANTM dan INCO di bawah ekspektasi.

Sedangkan kinerja PTBA relatif sesuai dengan ekspektasi. Ayu pun melihat PTBA berpotensi menumbuhkan kinerja pada semester II-2024 melihat harga indeks batubara Newcastle yang masih stabil.

Apalagi produksi batubara Indonesia juga cenderung melambat.

"Sehingga kami melihat ada potensi pelemahan supply yang dapat mendorong harga coal tetap stabil di tengah potensi kenaikan permintaan menjelang musim dingin," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Jum'at (2/8). 

Baca Juga: Lowongan Kerja Holding BUMN Pertambangan Terbaru 2024, Terbuka Buat Semua Jurusan

Analis Stocknow.id Sinta Dwi Untari mengingatkan pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap volatilitas harga komoditas. Sehingga untuk mengurangi risiko, Sinta menyarankan agar melakukan diversifikasi portofolio dan memilih saham yang masih undervalued.

Di antara empat emiten tambang anggota MIND ID itu, Sinta menilai saham PTBA dan TINS masih terbilang undervalued. Dengan prospek permintaan batubara yang stabil, Sinta menyematkan rekomendasi buy PTBA memperhatikan support di Rp 2.620 dan resistance pada level Rp 2.950.

Sinta juga melirik TINS yang layak sebagai pilihan koleksi dalam jangka menengah mencermati support di Rp 915 dan resistance pada level Rp 1.050. Selain itu, pelaku pasar bisa mempertimbangkan hold untuk saham ANTM dan INCO.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga menjagokan saham PTBA dan TINS. William menyematkan rekomendasi buy untuk saham PTBA (support Rp 2.600 dan resistance Rp 2.900) dan TINS (support Rp 845 dan resistance Rp 1.145).

William menyarankan speculative buy saham INCO (support Rp 3.550 dan resistance Rp 4.010) dan buy on weakness ANTM (support Rp 1175 dan resistance Rp 1.460). Sementara itu, Ayu merekomendasikan buy PTBA dengan target harga Rp 2.890 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×